Zohran Mamdani Menang: Politisi Muslim Unggul 50,3 Persen Pemilihan Wali Kota New York

Zohran Mamdani Menang: Politisi Muslim Unggul 50,3 Persen Pemilihan Wali Kota New York

MAKLUMATZohran Kwawe Mamdani (34), bintang baru Partai Demokrat, memenangi Pemilihan Wali Kota New York, Amerika Serikat. Dalam pertarungan yang berakhir Selasa (4/11), calon wali kota Muslim tersebut sukses menumbangkan politisi veteran sekaligus mantan Gubernur Andrew Cuomo, yang maju lewat jalur independen. Calon dari Partai Republik, Curtis Sliwa, juga tak berdaya menahan laju politisi muda tersebut.

Perolehan suara Zohran Mamdani dalam Pilwali Kota New York. Foto:Tangkapan Layar NBC News diambil Rabu (5/11/2025).

Data hasil pemilihan seperti dilansir NBC News, menunjukkan Mamdani meraup 1.020.974 suara atau 50,3 persen. Perolehan ini mengungguli Cuomo yang hanya mengantongi 843.741 suara (41,6 persen). Sementara itu, Curtis Sliwa, seorang konservatif yang dikenal sebagai pendiri kelompok patroli sipil Guardian Angels, harus puas di posisi ketiga dengan 144.778 suara (7,1 persen).

Kemenangan ini menegaskan dominasi Mamdani. Sebab, ia sebelumnya juga secara mengejutkan menjungkalkan Cuomo dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat pada bulan Juni. Wali Kota petahana, Eric Adams, sebenarnya berniat ikut campur sebagai kandidat partai ketiga, namun akhirnya mengundurkan diri.

Siapa Zohran Mamdani?

Publik kini menyorot sosok Mamdani. Dia lahir di Uganda dari keluarga keturunan India. Ibunya, Mira Nair, adalah seorang sutradara film ternama, sementara ayahnya, Mahmood Mamdani, adalah seorang akademisi.

Melansir laporan DW, keluarga Mamdani sempat pindah ke Afrika Selatan sebelum akhirnya menetap di New York saat ia berusia tujuh tahun. Di luar panggung politik, Mamdani adalah seorang Muslim, penggemar berat hip-hop, dan bahkan pernah menulis serta memproduksi musik. Ia juga diketahui menggilai tim olahraga New York Mets (baseball), New York Giants (football), dan klub sepak bola Inggris Arsenal.

Baca Juga  Uji Materi PSN di Mahkamah Konstitusi: DPR Mangkir Lagi, Ahli Soroti Kesesatan Logika Pertumbuhan Ekonomi

Karier politik Mamdani melesat bak kilat. Ia baru terpilih menjadi anggota Majelis Negara Bagian New York pada 2020. Banyak pihak awalnya meremehkan pencalonannya sebagai wali kota pada Oktober 2024. Namun, kemenangannya atas Cuomo membuktikan sebaliknya.

Platform Kiri dan Isu Perumahan

Gagasan politik Mamdani berakar kuat dari pengalamannya membantu warga berpenghasilan rendah melawan penggusuran. Tak heran, isu keterjangkauan perumahan menjadi pilar utama kampanyenya di kota dengan biaya sewa termahal di dunia ini.

Sebagai anggota Democratic Socialists of America, ia mengusulkan agenda yang cukup radikal untuk standar AS. Mamdani menyerukan pembekuan kenaikan harga sewa, peningkatan ketersediaan rumah terjangkau, dan regulasi ketat bagi tuan tanah swasta.

Ia juga mendorong penerapan pajak tetap 2% bagi warga berpenghasilan di atas $1 juta per tahun, peningkatan pajak korporasi, transportasi bus gratis, dan kenaikan upah minimum menjadi $30 per jam (dari $16,50 saat ini).

“Kita harus berbicara dengan bahasa yang bisa dipahami semua orang,” ujar Mamdani kepada majalah New Statesman. “Partai Demokrat sering bicara soal demokrasi, tapi bila seseorang bahkan tak mampu membayar biaya hidup di kotanya sendiri, nilai-nilai itu terasa jauh,” imbuhnya.

Menuai Kritik Tajam

Agenda kiri Mamdani jelas mengundang kritik keras. Banyak pihak menganggap sosialismenya terlalu ekstrem. “Ketakutan terhadapnya serupa dengan yang dulu dimiliki banyak orang terhadap Presiden AS Donald Trump,” ujar mantan Gubernur New York, David Paterson.

Baca Juga  Mirip Skenario Hiroshima dan Nagasaki, Amerika Serikat Jatuhkan Bom ke Fasilitas Nuklir Iran

Dukungannya terhadap hak-hak rakyat Palestina juga menuai kritik tajam di kota dengan populasi Yahudi terbesar di luar Israel. “Saya meyakini Zohran Mamdani berbahaya bagi komunitas Yahudi di New York,” kata Rabbi Elliot Cosgrove. Meski begitu, pandangan ini tidak mewakili seluruh komunitas Yahudi, karena banyak juga yang vokal mendukungnya.

Dari kalangan bisnis, kekhawatiran serupa muncul. Investor ternama Bill Ackman menulis di X (Twitter) bahwa kebijakan “antibisnis” Mamdani akan “membunuh lapangan kerja di New York dan membuat perusahaan-perusahaan hengkang.”

Pertarungan Baru Politik AS

Jabatan Wali Kota New York memang sangat esensial. Sang wali kota mengelola anggaran sebesar $116 miliar dan memiliki wewenang luas atas kota yang menjadi pusat budaya serta keuangan global.

Publik memprediksi, kemenangan Mamdani akan membuka medan pertempuran baru dalam politik AS. Pertarungan retorikanya dengan Donald Trump—yang juga warga New York—diyakini akan terus memanas. Trump sendiri telah menyebut Mamdani sebagai “komunis edan” dan “bencana yang mengintai.”

Mamdani menanggapi serangan itu dengan tenang. “Saya akan bekerja sama dengan Presiden Trump demi kebaikan kota ini, tapi saya tidak akan tunduk padanya,” tegas Mamdani. “Jika Anda ingin memperumit kehidupan warga New York, maka saya akan berdiri di garis depan untuk melawan Anda.”***

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *