MAKLUMAT – Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir menyampaikan pesannya kepada Rektor baru Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya yang baru saja dilantik, Dr Mundakir SKEp Ns MKep, Senin (9/12/2024).
Dalam sambutannya, Haedar menekankan pentingnya semangat transformasi dalam membangun masa depan.
Menurut Haedar, transformasi adalah suatu perubahan yang berada pada posisi tengahan, antara evolusi dan revolusi, yakni proses perubahan cepat, dinamis dan progresif yang memiliki setidaknya tiga ciri utama.
Tiga Ciri Transformasi
“Satu kemampuan memobilisasi potensi yang dimiliki, dengan keterbatasan apa pun, apalagi sudah bagus, bisa nggak mengkapitalisasi tadi tenaga kependidikan, dosen, itu dikapitalisasi, dimobilisasi,” ujarnya.
“Karena biasanya sistem yang sudah maju itu ada stagnasi, semua orang berada di posisi nyaman. Nah, tugas Pak Rektor itu bikin mereka tidak bisa tidur,” sambung Guru Besar Bidang Sosiologi itu.
Ciri kedua, kata Haedar, adalah mengagendakan perubahan. “Sebenarnya Tuhan memberikan kesadaran dan memaksa kita sebagai pribadi maupun kolektif untuk setelah kita berada di zona nyaman itu berubah ke arah yang lebih baik,” tandasnya.
Haedar menilai, saat ini Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) tengah menghadapi ekosistem yang berubah dengan tingkat persaingan yang semakin tinggi.
Hal itu, kata dia, meniscayakan pentingnya agenda perubahan ke arah yang lebih baik dan tidak merasa puas dengan pencapaian yang sudah dilakukan.
“Kalau kita tidak mengagendakan perubahan ke arah yang lebih baik, termasuk Muhammadiyah, kita akan ketinggalan dari yang lain. Merasa maju, tapi yang lain majunya tiga Langkah,” terang Haedar.
Terakhir, ciri ketiga dari semangat transformasi adalah memproyeksikan masa depan. Haedar mencontohkan bahwa belakangan tengah berkembang future studies di luar negeri.
“Sekarang berkembang apa yang disebut dengan future studies, studi masa depan. Bahkan sekarang di beberapa perguruan tinggi di luar negeri ini menjadi semacam agenda penting, bagaimana kita istilahnya itu belanja tren,” sebutnya.
“Belanja kecenderungan-kecenderungan yang akan terjadi 10, 50, 100 tahun ke depan. Maka future studies itu disebut sebagai belanja kecenderungan,” imbuh pria yang masuk daftar 500 tokoh muslim paling berpengaruh di dunia itu.
Haedar lantas mengajak semua pihak an para pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), utamanya pimpinan-pimpinan PTMA untuk mulai merencanakan dan memproyeksikan bagaimana untuk bisa bertahan di masa depan.
“KH Ahmad Dahlan itu dulu mungkin tanpa punya orientasi ke situ, tetapi pikirannya sudah melampaui zaman. Nah, kita yang sekarang ini harus sudah mulai berpikir. UM Surabaya dan seluruh PTMA bisa bertahan saat ini, tapi 50 tahun yang akan dating masih bisa bertahan nggak?” pungkas Haedar.
Pelantikan Rektor UM Surabaya
Sebagai informasi, Dr Mundakir SKEp Ns MKep resmi dilantik sebagai Rektor UM Surabaya periode 2024-2028, Senin (9/12/2024).
Ia menggantikan Rektor sebelumnya, Dr dr Sukadiono yang telah menduduki jabatan tersebut selama tiga periode.
Pelantikan tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh, mulai Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar Ahmad Labib, dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Edy Wuryanto, mantan Rektor UM Surabaya yang juga mantan Anggota DPR RI Fraksi PAN Zainuddin Maliki, sejumlah Rektor Perguruan Tinggi se-Surabaya, para Rektor PTMA, hingga Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir.