MAKLUMAT – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Muhammad Khoirul Abduh, mengungkapkan keyakinannya bahwa angka golput di kalangan warga Muhammadiyah dalam Pilkada serentak 2024 mendatang akan sangat rendah.
Hal ini disampaikan Abduh saat menjadi pembicara dalam acara Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih yang digelar oleh Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PWM Jatim, bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur, di Aula Gedung PDM Kota Malang, Kamis (26/9).
“Saya kira hampir tidak ada warga Muhammadiyah yang golput, pasti akan berpartisipasi dan memilih,” ujar Abduh, disertai kelakarnya.
Namun demikian, Abduh tidak menampik bahwa Muhammadiyah masih menghadapi tantangan besar dalam membangun gerakan politik yang solid. Ia menekankan, warga Muhammadiyah selama ini terbiasa dengan pilihan politik yang bebas, tanpa koordinasi untuk mencapai tujuan politik yang lebih besar.
“Tantangan bagi kita adalah bagaimana bisa membangun gerakan politik yang terarah dan terorganisir. Itu masih jadi pekerjaan rumah,” katanya.
Abduh juga mengkritik cara pandang sejumlah warga Muhammadiyah yang melihat politik secara hitam-putih. Menurutnya, banyak warga Muhammadiyah yang menganggap politik praktis sebagai pilihan antara surga dan neraka, padahal hal tersebut termasuk dalam ranah muamalah duniawiyah.
“Politik tidak harus dipandang seperti memilih surga atau neraka. Ini jadi tantangan untuk memperkuat kedewasaan politik kita. Jangan terlalu sensitif, jangan sedikit-sedikit baper dan menganggap urusan politik ini soal surga-neraka,” seloroh Abduh, yang disambut tawa peserta acara.
Peran Aktif Muhammadiyah
Ia berharap ke depan, Muhammadiyah dapat lebih aktif berperan dalam dunia politik praktis, dengan mendorong kader-kader potensialnya untuk maju sebagai calon anggota legislatif maupun kepala daerah. Langkah ini, menurut Abduh, penting untuk meningkatkan kontribusi Muhammadiyah dalam pengambilan kebijakan dan pembangunan bangsa.
“Kita harus mempersiapkan kader-kader potensial yang bisa duduk di parlemen maupun sebagai kepala daerah. Peran politik kita harus semakin kuat,” tandasnya.
Acara sosialisasi tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh Muhammadiyah dan perwakilan KPU Jawa Timur, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pemilih menjelang Pilkada Serentak 2024.