28.9 C
Malang
Rabu, November 27, 2024
TopikPrabowo-Muhadjir Jadi Duet Favorit Warga Jawa Timur

Prabowo-Muhadjir Jadi Duet Favorit Warga Jawa Timur

Menko PMK Muhadjir Effendy (empat dari kiri) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subanto (lima dari kiri) mendengarkan instruksi dari Presiden Joko Widodo.

GANJAR Pranowo dan Prabowo Subianto menjadi sosok paling unggul elektabilitasnya dalam survei yang dilakukan Laboratorium Ilmu Politik UMM selama Juli 2023. Ganjar unggul dalam simulasi tiga calon atas Prabowo dan Anies Baswedan, sedangkan Prabowo unggul dalam simulasi dua calon atau head-to-head.

Ya, dalam Bincang Politik Nasional dan Rilis Survei Peta Opini Publik Jawa Timur di Ruang Sidang Senat Universitas Muhammadiyah Malang, Kamis (10/8), berdasarkan data hasil survei di 80 kelurahan dan desa terpilih di 31 kabupaten/kota di Jatim, Ganjar memimpin dengan 42,75 persen, Prabowo dengan 42,13 persen, dan Anies hanya 10,38 persen. Sedangkan yang masih ragu memilih sebanyak 2,50 persen.

”Survei ini membantu khasanah kami untuk memperkaya informasi dari survei internal yang tidak kami publikasikan. Tidak banyak berbeda dengan hasil kami, tapi dengan responden 5.600. Untuk kepartaiannya sama, bedanya cuma sedikit. Yang presidennya masih baik kami,” ujar Sri Untari, anggota DPRD Jatim dari PDIP.

Dia menambahkan, untuk survei capres, angka mereka untuk keunggulan Ganjar atas Prabowo masih lebih tinggi ketimbang survei dari Laboratorium Ilmu Politik UMM. ”Kalau ada beda-beda dikit. Kalau kalah-kalah tipis (dalam survei, Red) enggak apa lah, tapi di Jatim, semakin mas Ganjar dikenal, makin disuka,” lanjut Untari.

Ya, sesuai data, memang Ganjar unggul dalam simulasi tiga capres atas Prabowo dan Anies. Namun, dalam simulasi dua capres atau head-to-head dengan Prabowo lebih unggul. Ganjar 44 persen dan Prabowo 49 persen dari 800 responden.

Adapun RB Zainal Arifin, Wakil Ketua Umum DPD Golkar Jatim, mempertanyakan alasan Airlangga Hartanto rendah angka elektabilitasnya. ”Mengapa ketua kami kurang terlihat dalam survei ini. Apakah karena kurang pencitraan atau bagaimana?” ujar RB Zainal Arifin, Wakil Ketua Umum DPD Golkar Jatim.

Selain PDIP dan Golkar, dalam Bincang Politik Nasional, hadir pula M. Rizal Aulia Rahman (Partai Nasdem), A. Fathoni (PKS), Fajar Ridwan Hisjam (Golkar), Hikmah Bafaqih (PKB), Agus Herwanto (PAN), dan juga Bupati Pamekasan Baddrut Tamam (PKB).

Di sisi lain, peneliti BRIN Siti Zuhro yang menjadi salah satu narasumber Bincang Politik Nasional, menyatakan bahwa ini bagian dari literasi politik yang dilakukan lembaga pendidikan, dalam hal ini UMM. Juga perlu didorong publik untuk memilih pemimpin berdasar kompetensi.

”Lalu, tidak mengejutkan ketika nama pak Muhadjir Effendy masuk dalam survei ini (sebagai cawapres, Red). Sebab, ini di Jatim yang merupakan wilayahnya. Akan sangat berbeda dan menjadi penting untuk ditarik ke level nasional,” lanjut Siti Zuhro.

Sesuai dengan survei, Muhadjir yang selama ini sudah disebut oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebagai salah satu bacawapres selain Erick Thohir, memiliki elektabilitas yang lumayan bagus di Jatim. Bahkan, dalam simulasi capres-cawapres, ketika dipasangkan dengan Prabowo, mereka nyaris selalu unggul.

Dalam tujuh varian simulasi yang dilakukan, apabila Prabowo dipasangkan dengan Muhadjir, angkanya selalu teratas. Kecuali, ketika yang dihadapi adalah pasangan Ganjar-Sandiaga Uno, Prabowo-Muhadjir kalah tipis. Ganjar-Sandiaga (42,50 persen) dan Prabowo-Muhadjir (42,25 persen).

Adapun Anies Baswedan, dalam survei Laboratorium Ilmu Pemerintahan UMM, dipasangkan dengan siapa pun angkanya tetap tertinggal. Apakah itu dipasangkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono, Airlangga Hartanto, Muhaimin Iskandar, maupun Muhadjir Effendy.

”Di Jawa Timur ini beda dengan nasional. Anies jauh tertinggal di belakang. Kalau di Jawa Timur, Anies memang di bawah 10 persen. Artinya warga Jawa Timur memang lebih menyukai Prabowo atau Ganjar,” terang Kacung Marijan, pengamat politik sekaligus wakil rektor I Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). (*)

Reporter: Abdul Khair, Muhammad Iqbal

Editor: Mohammad Ilham

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer