28.7 C
Malang
Sabtu, November 23, 2024
TopikTokoh Muhammadiyah Terlalu Sungkan Berkompetisi

Tokoh Muhammadiyah Terlalu Sungkan Berkompetisi

Dari kiri, Dr. Asep Nurjaman, Prof. Dr. Siti Zuhro, Prof. Dr. Fauzan, Prof. Dr. Kacung Marijan, dan Dr. Salahuddin dalam Bincang Politik Nasional di UMM.

MUHAMMADIYAH terlalu sungkan berkompetisi. Itulah kritik yang disampaikan Prof Dr Siti Zuhro dalam Bincang Politik Nasional dan Rilis Survei Peta Opini Publik Jawa Timur di Ruang Sidang Senat UMM, Kamis (10/8).

Menurut dia, sesuai dengan hasil survei ini, tokoh Muhammadiyah memang perlu turun gunung dalam pentas politik. ”Muhammadiyah itu sungkan banget berkompetisi. Ketumnya saja bahkan tidak dikenal (berdasarkan survei, Red),” ujar Siti Zuhro.

”Mana Muhammadiyah?” katanya. ”Tokoh Muhammadiyah yang dikenal Prof Muhadjir. Di tingkat nasional kalemnya luar biasa. Harusnya lincah. Itu yang bikin gemes kepada Muhammadiyah, SDM luar biasa tapi kok tidak mau keluar,” lanjut Siti Zuhro.

Dia menjelaskan, nama Muhadjir memang muncul di Jawa Timur dengan angka yang tinggi. Sebab, ini memang basis dari mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut. ”Ada baiknya lebih muncul di level nasional,” terangnya.

Dalam survei yang dilakukan Laboratorium Ilmu Politik UMM, terungkap bahwa mayoritas responden berafiliasi dengan NU. Bahkan, angkanya teramat tinggi, mencapai 87,38 persen dari 800 responden. Muhammadiyah hanya 3,88 persen, lalu diikuti LDII (1,25 persen).

”Sesuai survei, nyatanya mayoritas responden, bahkan mencapai 65,38 persen menilai penting bagi Muhammadiyah untuk terlibat lebih aktif dalam politik pada Pemilu 2024. Padahal, mayoritas responden yang dipilih secara acak itu berafiliasi dengan NU,” kata Ruli Inayah Ramadhoan, koordinator tim survei Laboratorium Ilmu Politik UMM.

Lebih lanjut, ketika ditanyakan terkait setujukah apabila ada calon dari kalangan Muhammadiyah? Jawabannya, 68 persen setuju dan 2,25 persen sangat setuju. ”Saat didalami, apakah akan memilih calon wakil presiden dari kalangan Muhammadiyah, responsnya juga positif,” lanjut Ruli.

Dari sana kemudian didalami kembali, siapa tokoh Muhammadiyah paling populer di mata warga Jatim? Ternyata, dua besarnya adalah Din Syamsudin (28,9 persen) dan Muhadjir Effendy (23,9 persen). Situasi berubah saat ditanyakan siapa wapres yang layak dari Muhammadiyah. Muhadjir naik ke urutan pertama dengan 13,38 persen dan Din (13 persen).

Menanggapi itu, pengamat politik sekaligus guru besar Unair Kacung Marijan mengatakan, Muhadjir punya kesempatan untuk dipasangkan dengan siapa pun di antara Ganjar maupun Prabowo. ”Jika dilihat berdasarkan hasil survei cawapres yang lain, Muhadjir Effendy dengan Sandiaga Uno maupun Erick Thohir memiliki kesempatan yang sama. Bagi saya Muhammadiyah sudah on the track,” ujar Wakil Rektor I Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) tersebut.

Di sisi lain, anggota DPRD Jatim dari PDIP Sri Untari mengatakan, dia mengutip KH Ahmad Dahlan bahwa dakwah yang kuat adalah teladan yang baik. ”Dari situ lah Muhammadiyah kenapa selalu berada pada posisi yang mengemban moral,” katanya.

Dia menjelaskan, itulah alasan mengapa ketika PDIP berkuasa, tokoh Muhammadiyah selalu diajak serta dalam kabinet. Ketika Megawati Soekarnoputri menjadi presiden, Malik Fajar diajak menjadi menteri Pendidikan. Lalu, saat Joko Widodo menjadi presiden, dua kali Muhadjir Effendy diajak menjadi menteri, yang pertama Mendikbud dan kemudian Menko PMK.

Sekadar diketahui, dalam Bincang Politik Nasional dan Rilis Survei Peta Opini Publik Jawa Timur di UMM tersebut menghadirkan empat pembicara, yakni Prof Dr Siti Zuhro, Prof Dr Kacung Marijan, Dr Asep Nurjaman, dan Dr Salahuddin.

Selain itu, hadir pula perwakilan dari tokoh partai politik di Jawa Timur, seperti Hikmah Bafaqih (PKB), Sri Untari (PDIP), M. Rizal Aulia Rahman (Partai Nasdem), A. Fathoni (PKS), Fajar Ridwan Hisjam (Golkar), Hikmah Bafaqih (PKB), Agus Herwanto (PAN), dan juga Bupati Pamekasan Baddrut Tamam (PKB). (*)

Reporter: Abdul Khair, Ubay, Muhammad Iqbal

Editor: Mohammad Ilham

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer