Puji Buku dan Program Nasyiah Jatim, Khofifah Dorong Kerja Sama Strategis dengan Pemprov

Puji Buku dan Program Nasyiah Jatim, Khofifah Dorong Kerja Sama Strategis dengan Pemprov

MAKLUMAT — Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberikan apresiasi tinggi terhadap peluncuran dua buku bertema lingkungan berjudul ‘Bersama Menjaga Bumi‘ dan ‘Merdeka Sampah‘ dalam Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) I Nasyiatul Aisyiyah (Nasyiah /NA) Jawa Timur, yang berlangsung di Hotel Halogen, Sidoarjo, Sabtu (26/4/2025).

Peluncuran kedua buku ini ditandai dengan penandatanganan bersama oleh Gubernur Khofifah, Ketua PP Nasyiatul Aisyiyah Ariati Dina Puspitasari, serta Ketua PWNA Jatim Desi Ratna Sari, di hadapan seluruh peserta Musykerwil.

“Dua buku ini sangat luar biasa. Ini supaya menjadi referensi bersama bahwa sampah bisa dipilah-pilah dan dipilih-pilih,” ujar Khofifah dalam sambutannya, disambut tepuk tangan ratusan peserta yang hadir.

Khofifah menilai bahwa persoalan sampah telah menjadi isu global sehingga upaya edukasi publik melalui buku merupakan langkah strategis untuk mendukung penyelamatan bumi.

“Kita pilih, kita pilah, sehingga sampah bisa menjadi rupiah dan berkah. Maka konsep recycle, reuse, dan reduce menjadi bagian yang sangat penting,” tegasnya.

Mendorong aksi nyata, dalam kesempatan itu Khofifah mengaku bakal menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur untuk melakukan pemetaan potensi kerja sama dengan PWNA Jatim melalui nota kesepahaman (MoU).

“Kira-kira nanti ada program apa yang bisa kita bangun partnership antara DLH Jatim dengan Nasyiatul Aisyiyah Jatim,” kelakar Gubernur Jatim dua periode itu.

Musykerwil I Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur. (Foto: IST)
Musykerwil I Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur. (Foto: IST)

Lebih lanjut, Khofifah berharap peluncuran dua buku tentang lingkungan hidup tersebut dapat menjadi rujukan tidak hanya di Jawa Timur, tetapi juga secara nasional dan global. “Apa yang dirilis hari ini sangat berarti bagi dunia, bagi Indonesia, dan khususnya bagi Jawa Timur,” katanya.

Tak hanya soal lingkungan, Khofifah juga mengapresiasi program Nakulima (Nasyiatul Aisyiyah Mendukung Persalinan Normal) yang diinisiasi PWNA Jatim. Ia menyebut program itu sejalan dan selaras dengan program KIP Putri Jawara yang digalakkan Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Timur.

Ia juga mengusulkan agar kerja sama pemberdayaan perempuan, khususnya penguatan peran keluarga, juga dipetakan. “Tiang keluarga harus dikuatkan oleh istri saleha dan suami soleh. Yang harus dibangun adalah fungsi dari kedua orang tuanya, bukan salah satu,” tandasnya.

Lebih lanjut, Khofifah juga mengingatkan pentingnya ketahanan mental bagi ibu muda dalam menghadapi tantangan era disrupsi digital.

“Apa yang diajarkan di rumah, di sekolah, dan di lingkungan menjadi sangat penting untuk menjaga ketahanan keluarga,” ujarnya.

Sekali lagi, Khofifah mengungkapkan kebanggaannya atas program-program dan inovasi yang lahir dari PWNA Jatim. “Jawa Timur berbangga dan berbahagia atas seluruh gagasan dan inisiasi yang lahir dari PWNA Jatim hari ini,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua PWNA Jatim, Desi Ratna Sari, menegaskan komitmennya dalam mendukung ketahanan keluarga melalui program-program unggulan seperti Nakulima. “Kami meyakini bahwa keluarga adalah pusat peradaban. Bila keluarga kuat maka masyarakat akan tangguh,” ujarnya.

Dalam forum Musykerwil I Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur itu pula, PWNA Jatim menandatangani MoU dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (P3AK) Provinsi Jatim, serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim.

Melalui kerja sama tersebut, diharapkan dapat memperluas sinergi program pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, literasi, dan penguatan keluarga di Jawa Timur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *