Mendiktisaintek: Mahasiswa adalah Agen Perubahan, Penggerak, dan Pelopor

Mendiktisaintek: Mahasiswa adalah Agen Perubahan, Penggerak, dan Pelopor

MAKLUMAT — Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) RI, Prof Brian Yuliarto PhD, menyampaikan sejumlah pesan kepada para mahasiswa baru (maba) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) secara daring, dalam Forum Ta’aruf Mahasiswa (Fortama), Ahad (21/9/2025).

Mulanya, ia mengucapkan selamat atas diterimanya para mahasiswa baru tersebut ke jenjang perguruan tinggi. Menurutnya, hal itu adalah sebuah perjalanan yang penting, bukan hanya sebagai mahasiswa, tetapi juga bagian dari ekosistem pendidikan tinggi.

Mahasiswa, kata Brian, berperan strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.

“Tahun ini kami tengah mendorong program kampus berdampak. Kami ingin perguruan tinggi di Indonesia benar-benar menjadi penggerak transformasi sosial dan ekonomi yang berkelanjutan menuju Indonesia emas 2045,” terangnya.

Ia harap para maba nantinya tidak hanya sekadar berkuliah lalu lulus, tetapi juga mampu mentransformasi ilmu pengetahuan dan keterampilan menjadi kontribusi nyata di masyarakat.

“Semoga kalian menjadi agen perubahan, penggerak, dan pelopor yang berani menghadirkan solusi untuk berbagai tantangan bangsa,” harap pria yang juga Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.

Menurut Brian, kunci dari tercapainya hal tersebut adalah pendidikan yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia. Ia mengatakan bahwa mahasiswa harus berintegritas, kreatif, adaptif, kolaboratif, dan peduli terhadap masyarakat.

“Dan ini merupakan awal dari proses yang panjang tersebut, sebuah momen transisi dari siswa menjadi mahasiswa yang dewasa mandiri dan siap berkontribusi,” tandasnya.

Baca Juga  Surya Mart Sulda 2 Proliman Resmi Dibuka, Perkuat Unit Usaha Muhammadiyah

Ia menekankan bahwa mahasiswa adalah generasi yang menjaga dan merawat Pancasila sebagai dasar negara,  UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Lebih lanjut, ia mengajak mahasiswa untuk berani bermimpi besar, berani melangkah, berkarya tanpa henti, dan menjadi mahasiswa yang berdampak bagi diri sendiri, keluarga,  masyarakat, dan bangsa.

“Selamat belajar, selamat berproses, dan selamat menjadi bagian dari Dikti saintek berdampak. Kami akan menunggu karya-karya hebat kalian semua,” pungkas Brian.

8 Pesan Rektor Umsida

Sebelumnya, Rektor Umsida, Dr Hidayatulloh MSi, juga menyampaikan delapan poin pesan penting kepada para mahasiswa baru di kampus yang mengusung slogan “Dari Sini Pencerahan Bersemi,” itu.

Rektor Umsida Dr Hidayatulloh MSi saat menyampaikan sambutan dalam Fortama 2025, Ahad (21/9/2025). (Foto: Dok. Umsida)
Rektor Umsida Dr Hidayatulloh MSi saat menyampaikan sambutan dalam Fortama 2025, Ahad (21/9/2025). (Foto: Dok. Umsida)

Pertama, ia menandaskan agar para mahasiswa baru senantiasa menjaga dan menegakkan integritas, kejujuran, serta tanggung jawab, baik secara akademik maupun non akademik.

Kedua, ia juga menekankan tiga tertib yang harus dijaga, yakni tertib ibadah, tertib kuliah, dan tertib berorganisasi. Ia menyarankan agar mahasiswa turut aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan dan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang biasa diikuti sebagai bakat dan minat.

“Ketiga, mahasiswa harus selalu menghormati orang tua dan kepada bapak ibu dosen dan tendik. Karena keridhaan Allah Swt terletak pada keridhaan orang tua,” ujar Hidayatulloh.

Ia mengatakan bahwa keadaan setiap individu tidaklah sama. Oleh karena itu, ia berpesan agar mahasiswa memiliki kepedulian, kepekaan, dan ketangguhan sebagai mahasiswa.

Baca Juga  Tentang Uji Klinis Vaksin TBC M72 dan Komitmen Umsida Atasi Tuberkulosis

Secara ekonomi, lanjutnya, antar mahasiswa boleh tidak sama. Namun secara akademik dan prestasi lainnya, ia harap semua mahasiswa memiliki kesempatan yang sama untuk mencetak prestasi di kampus pencerah ini.

Keempat, ia meminta agar para mahasiswa meningkatkan ketangguhannya. Tugas yang akan mahasiswa emban saat kuliah sudah tentu banyak. Namun, ia menegaskan bahwa tugas kuliah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa.

“Jika ada tugas dari dosen, anggaplah itu sebagai sebuah bekal kalian untuk menyongsong masa depan,” tandas pria yang juga menjabat Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur itu.

Selanjutnya, kelima, Hidayatulloh berpesan agar setiap mahasiswa memiliki etos kerja yang tinggi, yaitu kerja keras, cerdas, tuntas, dan ikhlas. Keenam, ia berpesan agar para mahasiswa bersama bimbingan dosen, bisa mengembangkan kreativitas inovasi dan kolaborasinya dengan berbagai pihak.

“Kita tidak bisa sukses dengan hanya mengandalkan  kemampuan diri sendiri. Maka kerjasama mahasiswa dengan dosen,  mahasiswa dengan Tendik, atau mahasiswa dan mahasiswa, perlu dikuatkan,” terang pria yang juga pernah menjabat Kepala SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo itu.

Ketujuh, Hidayatulloh mengungkapkan bahwa Umsida memberikan ruang yang terbuka dan senantiasa memfasilitasi para mahasiswa bersama dosen untuk menjadi calon ilmuwan. Mereka, kata dia, akan dibimbing untuk menghasilkan karya ilmiah dan publikasi ilmiah.

Dan dari semua pesan tersebut, akan berujung pada kelulusan mahasiswa tepat waktu. “Pengalaman di Umsida pada jenjang S1 dan D4, sudah banyak menghasilkan lulusan dengan masa studi 3,5 tahun. Dengan begitu, mahasiswa Umsida bisa lulus melanjutkan studi ataupun karir setelah 3,5 atau 4 tahun kuliah,” kata Hidayatulloh.

Baca Juga  UMLA Buka Beasiswa Kader Muhammadiyah dan NU, Segera Daftarkan Diri!

*) Penulis: Romadhona S / Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *