MAKLUMAT — Ketua Komnas Haji dan Umrah, Mustolih Siradj mengingatkan masyarakat agar tidak gegabah memilih program umrah mandiri. Meski kini sah secara hukum dan menawarkan biaya lebih murah, program ini menyimpan risiko besar bagi jemaah.
“Siapa pun yang berangkat umrah mandiri harus sadar, semua risiko ditanggung sendiri, mulai dari penipuan, tersesat, sakit, hingga kemungkinan meninggal dunia,” tegas Mustolih dalam keterangannya, Rabu (5/11).
Legalitas umrah mandiri muncul setelah revisi UU Nomor 14 Tahun 2025 tentang perubahan ketiga atas UU Nomor 8 Tahun 2019 disahkan. Regulasi ini membuka peluang jamaah untuk mengatur perjalanan secara mandiri tanpa perantara travel resmi.
Namun Mustolih menilai kebebasan itu datang bersama konsekuensi berat. Jemaah yang berangkat mandiri tidak memiliki penanggung jawab bila terjadi hal tak diinginkan.
“Kalau lewat travel, semua tanggung jawab dipegang pihak penyelenggara. Tapi kalau mandiri, ya semuanya ditanggung jamaah sendiri,” terangnya.
Selain aspek hukum, lanjut dia, jamaah yang berangkat lewat travel juga mendapat bimbingan manasik, jadwal ibadah yang jelas, serta pendampingan penuh selama di Tanah Suci. Biaya yang lebih tinggi lewat travel itu sebenarnya bentuk perlindungan.
‘’ Jangan hanya lihat harga, tapi lihat keselamatan. Biaya umrah mandiri memang bisa lebih hemat , bahkan hingga 50 persen dari tarif resmi Kemenag yang pernah ditetapkan sekitar Rp26 juta. Namun efisiensi itu dibayar dengan hilangnya perlindungan dan layanan menyeluruh,” papar dia.
Ia juga menyoroti potensi dominasi platform asing, seperti aplikasi Nusuk milik Pemerintah Arab Saudi, yang kini mengatur hampir seluruh layanan haji dan umrah mulai dari visa, hotel, hingga transportasi.
“Kalau Indonesia tidak menyiapkan strategi nasional, devisa kita justru mengalir keluar negeri,” katanya.
Mustolih mendorong agar pelaku travel lokal segera berinovasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan regulasi. “Kebijakan ini tidak bisa dihindari. Tapi kalau pelaku usaha kita cepat beradaptasi, mereka masih bisa ambil bagian dari kue ekonomi umrah digital,” pungkasnya.