Menang Pemilihan Wali Kota New York, Zohran Mamdani Langsung Tantang Presiden Trump: “Dengarkan Saya!”

Menang Pemilihan Wali Kota New York, Zohran Mamdani Langsung Tantang Presiden Trump: “Dengarkan Saya!”

MAKLUMAT  – Zohran Mamdani tidak membuang waktu. Begitu proyeksi kemenangan pemilihan Wali Kota New York keluar, dia langsung menggebrak panggung, pada Selasa (4/11/2025)  malam waktu setempat.

Mamdani menyampaikan pidato kemenangan berapi-api dan segera mengirimkan pesan perlawanan yang jelas ke Gedung Putih.

Di hadapan para pendukung yang bersorak, Mamdani menetapkan nada tegas untuk masa jabatannya yang akan datang.

“Saat kami memasuki balai kota dalam 58 hari, ekspektasinya akan tinggi,” seru Mamdani seperti dilansir The Guardian. “Kita akan memenuhinya.”

Namun, puncak pidatonya adalah peringatan keras yang ditujukan secara pribadi kepada Presiden Trump, yang menanggapi serangkaian kemenangan Partai Demokrat malam itu di Truth Social.

“Jadi, dengarkan saya, Presiden Trump, ketika saya mengatakan ini: untuk menjangkau salah satu dari kami, Anda harus melewati kami semua,” tegas Mamdani.

Kemenangan Mamdani adalah satu dari beberapa kemenangan penting bagi Partai Demokrat malam itu. Di tempat lain, Mikie Sherrill terpilih sebagai gubernur New Jersey, dan Abigail Spanberger mencetak sejarah sebagai gubernur perempuan pertama Virginia, menambah tekanan pada presiden.

Sementara Mamdani berbicara, Presiden Trump tercatat aktif di Truth Social, mendesak diakhirinya filibuster dan pengesahan undang-undang identitas pemilih yang lebih ketat.

Secara dramatis, beberapa saat setelah Mamdani menyampaikan peringatannya, Trump mengunggah pesan samar yang memicu spekulasi: “…DAN INI DIMULAI!”

Berikut transkrip lengkap pidato Zohran Mamdani:

Matahari mungkin telah terbenam di atas kota kita malam ini, tetapi seperti yang pernah dikatakan Eugene V. Debs: “Saya bisa melihat fajar hari yang lebih baik bagi umat manusia.”

Sepanjang sejarah, para pekerja di New York selalu diberi tahu oleh mereka yang kaya dan berkuasa bahwa kekuasaan bukanlah untuk tangan mereka.

Padahal, jari-jari yang memar karena mengangkat kotak di gudang, telapak tangan yang kapalan di stang sepeda pengiriman, dan buku-buku jari yang terluka oleh panas dapur — tangan-tangan inilah yang seharusnya berhak menggenggam kekuasaan.

Selama dua belas bulan terakhir, Anda semua berani meraih sesuatu yang lebih besar. Dan malam ini, melawan segala rintangan, kita telah meraihnya.

Masa depan kini berada di tangan kita. Teman-teman, malam ini kita telah menggulingkan sebuah dinasti politik.

Saya hanya mendoakan yang terbaik bagi Andrew Cuomo dalam kehidupan pribadinya. Namun biarlah malam ini menjadi yang terakhir kalinya saya menyebut namanya, sebab kita sedang membalik halaman dari politik lama — politik yang hanya berpihak pada segelintir orang dan mengabaikan begitu banyak lainnya.

New York, malam ini Anda telah mewujudkannya: sebuah mandat untuk perubahan, mandat untuk politik jenis baru, mandat untuk kota yang kita cintai dan pemerintahan yang benar-benar melayani rakyatnya.

Baca Juga  Zohran Ingin Kantong Warga Tebal, Purbaya Ajak Kaya Bersama

Pada 1 Januari nanti, saya akan dilantik sebagai Wali Kota New York City — dan itu semua berkat Anda.

Sebelum saya melangkah lebih jauh, izinkan saya mengucapkan: terima kasih.

Terima kasih kepada generasi warga New York yang menolak percaya bahwa janji masa depan yang lebih baik hanyalah dongeng masa lalu.

Anda telah menunjukkan bahwa ketika politik berbicara kepada rakyat tanpa merendahkan, kita bisa mengantar era kepemimpinan baru. Kami akan berjuang untuk Anda — karena kami adalah Anda.

Atau seperti yang kami katakan di Steinway: “Ana minkum wa alaikum.”

Terima kasih kepada mereka yang selama ini terlupakan oleh politik kota ini, namun kini menjadikan gerakan ini milik mereka: para pemilik toko kelontong Yaman, nenek-nenek Meksiko, sopir taksi Senegal, perawat Uzbekistan, juru masak Trinidad, dan para bibi Etiopia — ya, para bibi yang penuh kasih dan keteguhan.

Kepada setiap warga di Kensington, Midwood, dan Hunts Point: ketahuilah, kota ini milik Anda, dan demokrasi ini juga milik Anda.

Kampanye ini adalah tentang orang-orang seperti Wesley, seorang organisator 1199 yang saya temui di luar Rumah Sakit Elmhurst — warga New York yang harus menempuh perjalanan dua jam setiap hari dari Pennsylvania karena biaya sewa di kota ini terlalu mahal.

Tentang perempuan yang saya temui di Bx33 bertahun-tahun lalu, yang berkata, “Dulu saya mencintai New York, tapi kini saya hanya tinggal di sini.”

Tentang Richard, sopir taksi yang pernah mogok makan bersama saya selama 15 hari di depan Balai Kota — kini, saudaraku, kita berada di dalam Balai Kota.

Kemenangan ini untuk mereka semua. Dan untuk kalian semua — lebih dari 100.000 relawan yang menjadikan kampanye ini kekuatan yang tak terhentikan.

Dengan setiap pintu yang kalian ketuk, setiap tanda tangan yang kalian kumpulkan, setiap percakapan yang kalian perjuangkan, kalian telah mengikis sinisme yang mewarnai politik kita selama ini.

Saya tahu, saya telah banyak meminta dari kalian selama setahun terakhir. Berkali-kali, kalian menjawab panggilan itu. Tapi malam ini, saya punya satu permintaan terakhir:

New York City, hiruplah momen ini.

Kita telah menahan napas terlalu lama — karena kekalahan, karena kelelahan, karena terlalu sering dikecewakan. Tapi malam ini, kita bisa bernapas lega. Kota ini telah lahir kembali.

Kepada tim kampanye saya — kalian yang percaya saat tak seorang pun percaya, yang mengubah proyek kecil ini menjadi gerakan besar — kalian boleh tidur sekarang.

Kepada orang tua saya, Mama dan Baba: kalian telah membentuk saya menjadi seperti sekarang. Saya bangga menjadi putra kalian.

Baca Juga  Idulfitri dan Spirit Antikorupsi: Seruan Menag untuk Bangsa

Dan untuk istri saya, Rama Hayati — tak ada seorang pun yang lebih saya inginkan di sisi saya daripada kamu, malam ini dan selamanya.

Kepada seluruh warga New York — apakah Anda memilih saya, memilih lawan saya, atau bahkan terlalu kecewa untuk memilih sama sekali — terima kasih telah memberi saya kesempatan membuktikan diri layak atas kepercayaan Anda.

Saya akan bangun setiap pagi dengan satu tujuan: menjadikan kota ini lebih baik dari hari sebelumnya.

Banyak yang mengira hari ini takkan pernah datang. Bahwa kita dikutuk pada masa depan yang suram, dengan politik yang semakin terpuruk setiap pemilu. Tapi malam ini, kita membuktikan bahwa harapan itu masih hidup.

Harapan adalah keputusan — keputusan puluhan ribu warga New York setiap hari, untuk percaya, untuk bertahan, dan untuk bertindak.

Kita menang bukan karena uang besar, tapi karena keyakinan besar. Karena rakyat New York berani berharap bahwa yang mustahil bisa jadi mungkin.

Mulai malam ini, politik bukan lagi sesuatu yang dilakukan terhadap kita, tetapi sesuatu yang kita lakukan bersama.

Saya teringat kata-kata Jawaharlal Nehru:
“Ada satu momen, jarang dalam sejarah, ketika kita melangkah keluar dari yang lama menuju yang baru — ketika jiwa sebuah bangsa yang lama tertindas akhirnya menemukan ekspresinya.”

Malam ini, kita melangkah keluar dari yang lama menuju yang baru.

Era baru ini akan ditandai dengan visi yang berani — bukan daftar alasan untuk takut mencoba.

Kita akan mengatasi krisis biaya hidup dengan agenda paling ambisius sejak era Fiorello La Guardia:

  • Membekukan sewa bagi lebih dari 2 juta penyewa,

  • Menjadikan bus cepat dan gratis,

  • Dan menyediakan penitipan anak universal di seluruh kota.

Bertahun-tahun dari sekarang, semoga satu-satunya penyesalan kita adalah bahwa hari ini datang terlalu lama.

Era baru ini adalah era perbaikan tanpa henti. Kita akan merekrut ribuan guru baru, memangkas birokrasi yang membengkak, dan menyalakan kembali lampu di lorong-lorong NYCHA yang lama redup.

Keamanan dan keadilan akan berjalan beriringan. Kita akan bekerja sama dengan polisi untuk mengurangi kejahatan, sekaligus membangun departemen keamanan masyarakat yang menangani krisis kesehatan mental dan tunawisma secara langsung.

Di masa kegelapan politik ini, New York akan menjadi terang.

Di sini, kita akan membela orang-orang yang kita cintai — entah Anda seorang imigran, anggota komunitas trans, perempuan kulit hitam yang dipecat Donald Trump, atau ibu tunggal yang berjuang di tengah harga bahan pokok yang tak menentu — perjuangan Anda adalah perjuangan kami.

Kita akan berdiri teguh bersama warga Yahudi New York melawan antisemitisme, dan memastikan lebih dari satu juta Muslim tahu bahwa mereka bukan hanya bagian dari kota ini, tapi juga dari kekuasaan kota ini.

Baca Juga  Demokrat Resmi Berlabuh di KIM, AHY Optimis Prabowo Presiden

New York tidak akan lagi menjadi tempat di mana Islamofobia bisa memenangkan pemilu.

Era baru ini adalah era kompetensi dan welas asih. Tidak ada masalah yang terlalu besar untuk dipecahkan pemerintah, dan tidak ada masalah yang terlalu kecil untuk diabaikan.

Kita tahu, miliarder dan media mereka telah berusaha memutarbalikkan pesan kita. Mereka ingin rakyat yang berpenghasilan $30 per jam melawan mereka yang berpenghasilan $20 per jam — agar kita lupa siapa sebenarnya yang merampas sistem ini.

Tapi malam ini, kita menolak permainan mereka. Mereka akan bermain dengan aturan yang sama seperti kita semua.

Kita sedang mengantarkan generasi perubahan.

Dan jika ada kota yang bisa menunjukkan kepada bangsa yang dikhianati Donald Trump cara mengalahkannya — maka kota itu adalah New York, kota yang melahirkannya.

Donald Trump, saya tahu Anda menonton. Jadi dengarkan ini baik-baik: keraskan volumenya.

Kita akan meminta pertanggungjawaban para tuan tanah yang serakah. Kita akan menghentikan miliarder yang menghindari pajak. Kita akan memperluas perlindungan tenaga kerja, karena kita tahu: ketika para pekerja kuat, para bos yang menindas akan menjadi kecil.

New York akan tetap menjadi kota imigran — dibangun oleh imigran, didukung oleh imigran, dan mulai malam ini, dipimpin oleh seorang imigran.

Untuk menjangkau salah satu dari kami, Anda harus melewati kami semua.

Saya tahu ekspektasi tinggi. Tapi kami akan memenuhinya.

Benar, saya muda. Saya Muslim. Saya seorang sosialis demokrat. Dan saya tidak akan pernah meminta maaf atas semua itu.

Kita akan meninggalkan masa mediokritas. Kita tak perlu lagi membuka buku sejarah untuk membuktikan bahwa Demokrat bisa menjadi berani — karena kita akan menulis sejarah baru.

Dan kehebatan itu tidak akan abstrak. Ia akan terasa:
oleh setiap penyewa yang tak lagi takut tagihan melonjak,
oleh setiap kakek-nenek yang bisa tinggal dekat cucunya,
oleh setiap ibu tunggal yang tiba di tempat kerja tepat waktu,
oleh setiap warga yang membaca berita tentang keberhasilan, bukan skandal.

Dan, di atas segalanya — oleh setiap warga New York yang akhirnya merasa bahwa kota yang mereka cintai kini mencintai mereka kembali.

Bersama, New York, kita akan membekukan sewa.
Bersama, kita akan menjadikan bus cepat dan gratis.
Bersama, kita akan menyediakan penitipan anak universal.

Biarkan kata-kata yang telah kita ucapkan bersama, mimpi yang telah kita impikan bersama, menjadi kenyataan yang kita wujudkan bersama.

New York, kekuatan ini milikmu. Kota ini milikmu.

*) Penulis: Edi Aufklarung

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *