MAKLUMAT — Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir MSi, meresmikan sejumlah fasilitas dan sarana di lingkungan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan, yang dirangkai dalam perayaan Milad Akbar ke-113 Muhammadiyah di Dome Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA), Sabtu (20/12/2025).
Ia mengaku takjub dengan semangat warga Muhammadiyah di sana yang terus berkembang pesat dengan berbagai inovasi.
“Muhammadiyah Lamongan megilan—istilah khas Lamongan yang bermakna hebat atau luar biasa,” seloroh Haedar, disambut tawa dan tepuk tangan ribuan warga Persyarikatan yang memadati Dome UMLA.
Ia tidak hanya menyoroti kemajuan Muhammadiyah Lamongan, tetapi juga mengapresiasi kekuatan gerakan Aisyiyah serta peran pemerintah daerah, yang menurutnya mampu menjalin sinergi dan harmoni yang luar biasa dalam membangun dan memajukan Lamongan.
“Muhammadiyah Lamongan luar biasa, Aisyiyah luar biasa, Bupati Lamongan dan Ibu Bupati juga luar biasa,” kelakarnya, di hadapan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi yang turut hadir.
Haedar mengatakan, apresiasi tersebut bukan pujian tanpa dasar. Ia menegaskan bahwa pesatnya perkembangan aset dan amal usaha Muhammadiyah (AUM) Lamongan merupakan bukti nyata bahwa Persyarikatan di usia ke-113 dengan kerja konkret, bukan sekadar retorika atau slogan semata.
“Inilah Muhammadiyah dan Islam berkemajuan yang hadir nyata, sebagaimana kita saksikan di Lamongan,” tegasnya.
Ia juga mengaku terkesan dengan kemegahan Dome UMLA, yang menurutnya telah berkembang jauh melampaui yang diperkirakannya, dan kini disebutnya telah menjadi rujukan nasional.
Haedar mengungkapkan, Dome UMLA menjadi referensi bagi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Utara dalam rencana pembangunan dua gedung yang akan menjadi arena untuk Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah di Medan tahun 2027 mendatang.
“Sampai-sampai Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara datang ke sini untuk belajar,” sebutnya.
Empati untuk Bencana Sumatera
Lebih lanjut, di tengah suasana syukur Milad ke-113 Muhammadiyah, Haedar juga mengajak seluruh warga Persyarikatan dan tamu undangan yang hadir untuk turut berempati atas musibah banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia, khususnya Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
“Kami dari PP Muhammadiyah menyampaikan terima kasih kepada seluruh keluarga besar Muhammadiyah, termasuk di Lamongan, atas dedikasi dan pengkhidmatan yang membuat persyarikatan ini terus maju. Namun di saat yang sama, kita turut berduka atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita,” sorotnya.
Menurutnya, situasi beberapa wilayah sudah berangsur mulai membaik, meski di beberapa wilayah lain, khususnya di Aceh, masih terdapat kawasan yang memerlukan penanganan serius dan berkelanjutan.
Dalam konteks kebencanaan tersebut, Haedar menegaskan bahwa Muhammadiyah senantiasa berada di garda terdepan saat terjadi bencana nasional. Ia menyebut keterlibatan berbagai unsur persyarikatan, mulai dari MDMC, Lazismu, MPKU, MPKS, Aisyiyah, hingga seluruh ortom Muhammadiyah.
“Meskipun musibah tidak pernah kita harapkan, di situlah panggilan Muhammadiyah untuk hadir meringankan beban saudara-saudara kita,” katanya.
Tanpa perlu memperdebatkan status kebencanaan, lanjutnya, Muhammadiyah harus terus bergerak membantu dengan sumber daya, jejaring, dan langkah nyata yang dimiliki. Ia optimistis kebersamaan tersebut dapat meringankan penderitaan warga terdampak.
“Itulah karakter Muhammadiyah, itulah kepribadian Muhammadiyah, dan itulah jiwa Muhammadiyah,” tandas Haedar, yang juga Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)
