22.7 C
Malang
Sabtu, November 23, 2024
KilasBursa Pilwali Surabaya 2024, Siapa Berpeluang Maju? 

Bursa Pilwali Surabaya 2024, Siapa Berpeluang Maju? 

Ilustrasi

PAKAR Komunikasi Politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Dr. Suko Widodo menilai popularitas masih menjadi salah satu syarat bakal calon (Balon) untuk bisa berkompetisi memperebutkan kursi Walikota Surabaya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

“Kalau untuk Pilkada Surabaya tentu saya rasa syaratnya adalah orang-orang itu harus yang punya popularitas,” kata Suko seperti dikutip dari Antara, Selasa (02/04/2024).

Suko menyebut ada beberapa nama yang mempunyai kompetensi dalam aspek popularitas untuk bisa maju menjadi calon Walikota Surabaya pada Pilkada 2024. Mereka adalah Eri Cahyadi, Armuji, dan Hadi Dediyansah.

“Untuk nama Eri Cahyadi dan Armuji merupakan petahana. Keduanya, kini menjabat sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya,” terangnya.

Sementara, Hadi Dediyansah atau Cak Dedi adalah anggota DPRD Jawa Timur. Dia santer dikabarkan maju di kontestasi Pilkada Surabaya Tahun 2024.

Selain ketiga nama itu, Suko menyebut musisi papan atas yang juga calon anggota DPR RI terpilih Ahmad Dhani juga patut diperhitungkan potensinya. Sebab, jika mengacu pada popularitasnya, Dhani sudah memiliki banyak modal ketenaran.

“Kalau tidak populer akan berat untuk masuk kancah perpolitikan Surabaya,” ucapnya.

Suko menjelaskan pengaruh faktor popularitas didasari oleh karakteristik masyarakat Surabaya yang notabene sebagai kawasan metropolitan. “Tidak berbasis lagi pada ideologi partai, tetapi lebih pada hubungan personalitas atau dalam artian dia itu terkenal atau tidak,” ujarnya.

Selain aspek popularitas, ia menyatakan relasi atau jaringan sosial dan politik memiliki andil untuk lebih mendongkrak popularitas yang dimiliki. “Misalnya dia ada di organisasi apa? Harus punya dasar komunitas yang terukur,” tegasnya.

Suko menambahkan untuk persoalan partai politik, hal itu dinilainya tidak begitu berdampak pada pola ketertarikan seseorang menjatuhkan pilihan pada Pilkada Surabaya. “Tidak seperti dulu, dimana orang kalau membela partai habis-habisan. Kini, tingkat perubahan tinggi sekali,” tutur dia.

Maka dari itu, untuk menang dalam Pilkada Surabaya, partai politik harus menyelaraskan antara sosok bakal calon wali kota dan bakal wakil wali kota.

“Harus cari pasangan yang bisa memenuhi persyaratan, sehingga bisa sama-sama mendulang suara, misalnya wali kota punya popularitas sedangkan wakilnya kuat di jaringan,” tandasnya.

Editor: Aan Hariyanto

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer