26.1 C
Malang
Jumat, November 22, 2024
KilasGanjar Deklarasi Jadi Oposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD ketika memberikan keterangan pers

CALON Presiden RI Ganjar Pranowo mendeklarasikan diri sebagai oposisi Kabinet Prabowo-Gibran. Hal itu guna menegakkan mekanisme pemeriksaan dan keseimbangan terhadap kebijakan pemerintah.

“Saya deklarasi, pertama, saya tidak akan bergabung di pemerintahan ini,” ujar Ganjar dalam acara Halal bi halal Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Rumah Pemenangan, Jalan Teuku Umar Nomor 9, Jakarta, Senin (6/5/2024).

Meski begitu, Ganjar menegaskan, akan tetap menghormati pemerintahan yang baru. Dirinya juga tidak akan pernah berhenti untuk mencintai bangsa ini. “Tapi saya sangat menghormati pemerintahan ini dan kami akan melakukan kontrol dengan cara yang benar,” tegas Mantan Gubernur Jawa Tengah itu.

Menurut dia, langkah yang ditempuh ini untuk menunjukkan moralitas politik. Sebab, cara berpolitik bangsa Indonesia harus naik kelas dan terhormat. Oleh karena itu, tak perlu ada cibir-mencibir di antara sesama anak bangsa karena jalur yang paling pas untuk menyuarakan kritikan adalah lewat parlemen.

“Itulah cara yang paling bagus kami bisa melakukan, tindakan-tindakan yang pas untuk melakukan suatu kontrol,” ujar politisi PDI Perjuangan itu.

Sementara, Calon Wakil Presiden RI Mahfud Md. menyatakan dirinya akan terus berjuang di banyak jalan. Yakni, bisa saja melalui partai politik ataupun gerakan politik. Mantan Menteri Koordinator Bidang Polhukam itu kemudian mencontohkan Ganjar, capres-nya misalnya, juga memiliki gerakan politik di luar partai.

“Gerakan politik itu bukan hanya partai, melainkan organisasi masyarakat hingga pers yang memiliki agenda untuk mengarahkan kebijakan negara. Saya itu sedang berkonsolidasi untuk kembali civil society yang pernah berjaya dalam satu barisan untuk membangun demokrasi,” jelas Mahfud.

Mahfud mengaku akan kembali mengajar di kampus untuk meluruskan cara-cara berhukum di Indonesia. Sebab, kini para elite mempraktikkan hukum tanpa etika. Ia mencontohkan undang-undang kini dibentuk dengan selera elite yang punya kepentingan jangka pendek dan kelompok kecil. Oleh sebab itu, praktik hukum harus diluruskan.

“Saya akan mengawal di bidang hukum, pengadilan tentu saja karena berhukum itu ada di pembuatan hukum, kerja sehari-hari pemerintahan, dan ada di pengadilan. Nah, sekarang ini yang harus kita tata semua agar negara ini selamat,” pungkasnya.

Sumber: Antara 

Editor: Aan Hariyanto 

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer