MAKLUMAT – Posko Muhammadiyah Langkat terlihat sibuk memberikan layanan dan bantuan kemanusiaan kepada warga terdampak banjir, Rabu (18/12/2025). Di posko tersebut juga tampak kehadiran tim dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur (Jatim) yang terdiri atas unsur Majelis Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (MLHPB), Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Lazismu, serta sejumlah elemen lainnya.
Wakil Ketua Lazismu Jatim, Aditio Yudoyono menjelaskan bahwa kehadiran mereka dalam rangka melaksanakan kegiatan intervensi dan pendampingan bagi warga penyintas serta masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Langkat melalui aksi sosial kemanusiaan. Kegiatan itu dipusatkan di Masjid Baitur Rahman, Dusun Sukaramai, Desa Sekoci, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang berada di kawasan perkebunan kelapa sawit.
“Pada kesempatan itu, Muhammadiyah Jatim mengerahkan tenaga relawan meliputi tim relawan dari MDMC, ditambah dengan tim medis dari Rumah Sakit Islam (RSI) Aisyiyah Malang, kemudian ada dari tim psikososial Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), kemudian ada tim monitoring dari Lazismu Jatim, dan juga dibantu oleh teman-teman mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU),” jelasnya kepada wartawan Maklumat.id.
Ratusan Rumah Terendam Banjir
Aditio menjelaskan bahwa hujan deras yang terjadi pada akhir November lalu menyebabkan banjir besar di wilayah tersebut. Air merendam ratusan rumah warga di dusun itu dengan ketinggian genangan minimal mencapai dua meter. Bahkan, sekitar 12 rumah dilaporkan hancur dan hanyut terbawa arus, sehingga hanya menyisakan bagian lantainya saja. Selain itu, satu bangunan sekolah dasar juga turut hanyut dan mengalami kerusakan parah.
Saat banjir bandang terjadi, warga terpaksa mengungsi ke kawasan perbukitan di sekitar perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Besitang. Sementara sebagian lainnya mengungsi ke pusat kecamatan, rumah kerabat, maupun fasilitas umum. Di posko pengungsian, Aditio menuturkan bahwa kegiatan aksi kemanusiaan ini dilakukan dengan memberikan layanan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis yang dilaksanakan oleh tim medis dari RSI Aisyiyah Malang dengan dukungan mahasiswa Fakultas Kedokteran UMSU.
“Kemudian yang kedua, pendistribusian logistik berupa paket sembako dan alat kebersihan. Meliputi beras 5 kilo, minyak goreng 1 liter, kemudian gula 1 kilo, RendangMu (produk kurban kemasan Lazismu Jatim). Kemudian ada sabun, sampo, sikat gigi, pasta gigi, dan lain sebagainya dalam satu paket bantuan dari Muhammadiyah Jawa Timur, dibagikan kepada 150 warga yang ada di dusun tersebut dan di Desa Sekoci tersebut,” jelasnya.
Selain layanan kesehatan dan distribusi sembako, kegiatan aksi kemanusiaan juga mencakup layanan psikososial bagi warga terdampak banjir. Layanan ini ditujukan untuk menangani dampak psikis dan trauma akibat bencana, yang dilaksanakan oleh tim psikososial dari UMM. Selain itu, Masjid Baitur Rahman menerima bantuan dari Lazismu Jatim berupa seperangkat sound system, termasuk amplifier, mikrofon, dan speaker yang rusak akibat banjir.
Masjid Baitur Rahman juga menerima bantuan tandon air berkapasitas 1.000 liter karena tandon sebelumnya pecah saat banjir, serta pompa air pengganti yang rusak. Selain itu, dilakukan kegiatan bersih-bersih masjid, termasuk pembersihan toilet tempat wudhu dan lingkungan sekitar masjid yang masih tertutup lumpur, yang dilaksanakan oleh tim Kokam dari Kabupaten Langkat.
Pendampingan Muhammadiyah Jatim
Aditio menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan diharapkan dapat bermanfaat bagi warga setempat. Tim Muhammadiyah Jatim akan terus melakukan pendampingan untuk kegiatan pemulihan dan rehabilitasi, yang dipandu oleh MLHPB PWM Jatim maupun MDMC. Sebagai informasi, mayoritas penduduk di dusun tersebut beragama Islam, sekitar 70 persen. Sedangkan 30 persennya adalah non-Muslim, sebagian besar berasal dari suku Batak.
Kegiatan kemanusiaan ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana. Sehingga mereka dapat bangkit kembali serta menjadi lebih kuat dan tangguh menghadapi kehidupan ke depan. Dari sisi Lazismu Jatim, dana untuk respons tanggap darurat juga telah disalurkan, termasuk untuk pemberangkatan relawan, yang hingga kini telah dilaksanakan dalam dua tahap.
“Pemberian bantuan logistik, pemberian bantuan peralatan, dan juga kegiatan-kegiatan yang bersifat respon, seperti pengadaan fasilitas air bersih dan perlengkapan masjid. Itu yang utama dalam masa tanggap darurat yang diperpanjang kembali oleh Pemerintah Kabupaten Langkat sebanyak tujuh hari ke depan, dari tanggal 18 hingga 25 Desember,” tandasnya.