28.8 C
Malang
Rabu, Mei 8, 2024
KilasAnggota Komisi X DPR RI Zainuddin Maliki Soroti Kekosongan Guru di Sekolah...

Anggota Komisi X DPR RI Zainuddin Maliki Soroti Kekosongan Guru di Sekolah Swasta

Anggota DPR RI Zainuddin Maliki.

PERPINDAHAN guru dari sekolah swasta ke negeri setelah lulus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menghadirkan problem baru. akibatnya terjadi kekosongan guru di beberapa sekolah swasta. Kondisi itu menjadi sorotan Anggota Komisi X DPR RI Zainuddin Maliki.

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya tersebut menegaskan, seharusnya Kemendikbud bisa meyakinkan para guru yang telah lulus PPPK supaya tetap mengajar di sekolah swasta asalnya.

”Apabila sudah terangkat ya seharusnya mutasi. Karena itu ada aturan mutasi biasanya sekian tahun baru mutasi, tapi ini menurut saya haruslah dicarikan semacam diskresi ya, supaya sekolah-sekolah swasta tidak mengalami stagnasi,” kata Zainuddin Maliki kepada Maklumat.id.

Politisi PAN tersebut melanjutkan, saat ini sekolah swasta mengalami kebingungan untuk mencari guru pengganti dalam waktu singkat dan terbatas. ”Mereka kesulitan mencari guru senior, jangankan guru senior, mencari guru biasa saja tidak mudah. Contohnya di Dapil saya seorang guru yang harus kehilangan wakil Kepala Sekolah yang lulus PPPK,” terangnya.

Selain kekurangan guru, Zainuddin juga memberikan perhatian kepada peningkatan kompetensi. ”Guru juga perlu juga peningkatan kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial personalnya ini harus dengan skema-skema yang jelas, sekarang banyak perubahan, salah satu implementasi kurikulum Merdeka itu yang memahami IKM,” ujar mantan Ketua Dewan Pendidikan Jawa Timur tersebut.

Idealnya, menurut dia, program Guru Penggerak dari Kemdikbudristek dapat menjadi wadah belajar dan menggerakkan ekosistem sekolah untuk mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada peningkatan kreativitas murid. ”Apa itu guru terbaik, pengalaman inilah menurut saya harus dilakukan, kalau kemudian dalam pelatihan kepada guru-guru ini, guru perlu cerdas dan kreatif, mempertemukan siswanya dengan pengalaman terbaiknya maka pembelajaran itu akan efektif,” katanya. (*)

Reporter: Miftahul Husnah

Editor: Mohammad Ilham

Sponsor

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sponsor

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sponsor

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer