28.2 C
Malang
Selasa, Desember 10, 2024
KilasBerbeda Awal Puasa, Ketua PWM Jatim: Hindari Perdebatan dan Jadikan Ramadhan Oase...

Berbeda Awal Puasa, Ketua PWM Jatim: Hindari Perdebatan dan Jadikan Ramadhan Oase yang Sejuk

WARGA Muhammadiyah mulai menjalankan ibadah shalat Tarawih pertamanya, Ahad (10/3/2024) malam. Keesokan harinya, jamaah Muhammadiyah akan menunaikan ibadah puasa. Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr  dr Sukadiono meminta masyarakat menyambut datangnya bulan suci Ramadhan dengan penuh rasa suka cita.

“Alhamdulillah, malam ini kami warga Muhammadiyah telah memulai ibadah Shalat Tarawih. Berdasarkan laporan dari berbagai wilayah di Jatim, ribuan Masjid Muhammadiyah telah menjalankan ibadah shalat Tarawih dengan lancar dan suka cita,” kata pria yang karib disapa Dokter Suko itu dalam keterangan tertulisnya.

Menanggapi soal perbedaan awal waktu puasa dengan yang diputuskan oleh Pemerintah, Dokter Suko menegaskan, perbedaan tersebut sudah menjadi hal yang biasa. Sebab, perbedaan metode penentuan awal bulan suci Ramadhan itu sudah terjadi bertahun-tahun, dan pastinya masyarakat sudah terbiasa dengan hal tersebut.

“Maka, di bulan suci Ramadhan tahun ini, kita harus hindari perdebatan yang tidak konstruktif,” pesan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya untuk masyarakat, utamanya warga Muhammadiyah.

Tahun ini, ormas Islam yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan dipastikan akan menjalani ibadah puasa lebih awal. Sebab, Muhammadiyah sudah jauh hari telah menetapkan 1 Ramadhan jatuh pada 11 maret 2024.

Sementara, hasil sidang isbat yang dilakukan oleh Kementrian Agama (Kemenag) RI telah memutuskan 1 Ramadhan jatuh pada 12 Maret 2024. Dengan demikian, awal puasa yang diputuskan oleh Pemerintah berbeda sehari dengan Muhammadiyah.

Meski berbeda awal puasa, Dokter Suko berharap bulan suci Ramadan bisa menjadi oase yang sejuk. Terutama setelah sebelas bulan lamanya umat Islam menjalani aktivitas, dari kontestasi, kompetisi dan aktivitas lainnya.

“Bulan suci Ramadan harus menjadi momentum dan kesempatan untuk semakin meningkatkan kualitas ibadah kita semua,” pintanya.

Selain itu, Dokter Suko mengungkapkan bahwa shalat Tarawih juga bisa menjadi momen perjumpaan atau temu sosial antar jamaah. Hal itu tentu sangat penting untuk merekatkan hati dan saling tegur sapa.

“Kita semua harus menjaga kohesi sosial di tengah perbedaan. Saya menghimbau kepada seluruh warga Muhammadiyah di Jatim untuk berbondong-bondong shalat Tarawih ke masjid. Ajak seluruh keluarga, saling tegur sapa dan senyum dengan sesama jamaah. Mari merayakan Ramadan tahun ini dengan suka cita,” tandasnya.

Reporter: Ubay NA

Editor: Aan Hariyanto

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer