29 C
Malang
Minggu, Oktober 6, 2024
KilasBuka Rakernas II PB IKA-PMII, Menko Muhadjir Effendy Ajak Berkolaborasi

Buka Rakernas II PB IKA-PMII, Menko Muhadjir Effendy Ajak Berkolaborasi

Menko PMK Muhadjir Effendy.

MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Rapat Kerja Nasional Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Qubu Resort, Kabupaten Kubu Raya, Pontianak, Jum’at (26/5).

Hadir dalam acara itu antara lain, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, Wakil Ketua DPR  Abdul Muhaimin Iskandar, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Wali Kota Pontianak Edy Kamtono, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat Horison, Tokoh Nasional Indonesia dari Kalimantan Barat Oesman Sapta Odang.

Hadir pula  Kepala Deputi IV KSP Presiden Juri Ardiantoro, Staf Khusus Presiden Aminuddin Ma’ruf, Ketua dan Anggota Komisi Pemilihan Umum Hasyim Asyari dan Afifudin, Anggota Bawaslu RI Loly Suhenti, serta perwakilan Wilayah PB IKA-PMII se-Indonesia.

Muhadjir memaparkan siklus pembangunan manusia dan kebudayaan mulai dari sektor yang paling hulu yaitu seribu hari pertama kehidupan hingga sektor yang paling hilir yaitu masyarakat lansia.

Menurut dia, ada enam fase siklus PMK. Fase pertama, prenatal dan ASI atau disebut juga 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan balita. Pada fase ini yang menjadi perhatian pemerintah adalah memastikan kecukupan gizi dan pola asuh bayi, batita, untuk mencegah gagal tumbuh (stunting).

Fase kedua, usia dini anak. Pemerintah telah menginisiasi program Pendidikan Anak Usia Dini- Holistik Integratif (PAUD-HI) yang memaksimalkan kemampuan kognitif anak (stimulasi psikologis, pola asuh yang tepat, pemberian makan yang tepat) termasuk pembiasaan pada nilai-nilai karakter yang baik).

Fase ketiga, wajib belajar atau fase investasi sekolah melalui wajib belajar 12 tahun dan penguatan pendidikan karakter.

Fase keempat, lanjutnya, perguruan tinggi/vokasi yang menargetkan peningkatan produktivitas dan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM). Ini sangat dibutuhkan agar Indonesia siap menghadapi bonus demografi yang diprediksi akan terjadi pada 2030 mendatang.

”Fase kelima, produktif, fase memasuki dunia kerja, membangun keluarga berkualitas,” tegasnya.

Fase keenam, lansia. Diharapkan, pada fase ini bisa diwujudkan lansia yang sehat, mandiri, aktif, dan bermartabat.

Ikut Terlibat

Dalam mengimplementasikan keenam fase tersebut, menurut Muhadjir, pemerintah menjalankan sejumlah program di antaranya Gerakan Masyarakat Sehat (Germas), Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), Bantuan Sosial (Bansos), Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan, Penanggulangan Bencana dan Disabilitas.

Keenam program dukungan tersebut akan menguatkan dan mempercepat tercapainya target pembangunan bidang PMK. Dengan kolaborasi dan sinergi seluruh K/L, daerah, dan mitra pembangunan dia yakin capaian pembangunan bidang PMK akan terus meningkat dan membawa Indonesia menjadi lebih maju ke depannya.

Muhadjir berharap siklus pembangunan manusia dan kebudayaan yang dipaparkannya dapat menjadi rujukan dalam rapat kerja IKA-PMII. Sehingga antara pemerintah dan PMII dapat saling berkolaborasi untuk membangun bangsa Indonesia. Mengingat PMII dan alumninya tersebar di seluruh wilayah Indonesia, serta berada di semua tekno-struktur, baik di pemerintahan maupun dan non-pemerintah.

”Saya berharap nanti IKA-PMII dapat ikut terlibat dalam penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem, baik pada sisi pemikiran atau bahkan action. Nanti kalau memang IKA-PMII siap untuk memberikan dukungan akan kita hubungkan dengan kementerian teknis yang berkaitan dengan itu,” ucap Muhadjir.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Alumni PMII Akhmad Muqowam menyampaikan bahwa rakernas ini perlu dijadikan momentum bagi PMII untuk dapat terus memposisikan organisasi di tengah-tengah masyarakat, memiliki posisi tawar yang kuat dan dapat selalu diandalkan dalam persoalan-persoalan bangsa.

”Mari manfaatkan momentum ini sebagai ajang untuk menguatkan kembali jadi diri PMII untuk terus memberi dampak kepada masyarakat dan bangsa,” tutur Akhmad. (*)

Reporter: Iqbal Darmawan

Editor: Mohammad Ilham

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer