22.8 C
Malang
Selasa, Desember 10, 2024
KilasWakil Ketua MUI: Labelnya Bank Syariah, tapi Praktiknya Kapitalis

Wakil Ketua MUI: Labelnya Bank Syariah, tapi Praktiknya Kapitalis

Buya Anwar Abbas dalam acara Rakerwil LP UMKM PWM Jatim di Aston Hotel, Gresik, Ahad (28/5/2023).

WAKIL Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengkritisi kebijakan pemerintah yang dinilai kurang berpihak kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Selain itu, kebijakan pemerintah terhadap pelaku UMKM juga bias sehingga pelaku usaha mikro dan ultramikro sulit untuk bisa mengakses permodalan dari perbankan.

Kritik itu disampaikan dalam acara Rakerwil Lembaga Pengembangan (LP) UMKM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur di Aston Hotel, Gresik, Ahad (28/5/2023).

”Saya sangat tidak setuju dengan penggabungan tiga Bank Syariah, yakni BRI Syariah, BNI Syariah dan Mandiri Syariah, menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI). Sebab, penggabungan itu membawa dampak pada kebijakan pembiayaan UMKM,” ujar ketua PP Muhammadiyah yang membidangi UMKM, Pemberdayaan Masyarakat, dan Lingkungan Hidup, tersebut.

”Kalau Bank Syariah itu modalnya sudah besar, maka sasaran bukan lagi UMKM, melainkan usaha menengah dan besar. Penggabungan Bank Syariah itu hanya menguntungkan bagai pelaku usaha besar saja,” lanjutnya.

Dia juga mengkritik pola dari Bank Syariah di Indonesia yang cenderung kapitalis. ”Meski labelnya Bank Syariah, tapi praktiknya kapitalis. Sebab, yang dibiayai oleh Bank Syariah hanya usaha yang besar-besar. Bukan lagi usaha mikro kecil dan menengah,” jelasnya.

Karena itu, Buya Anwar pun mendorong, LP UMKM bisa menjadi pionir dalam menggerakkan dan membangun geliat ekonomi jamaah Muhammadiyah. Hal itu dinilai penting guna mengejar ketertinggalan Muhammadiyah dalam gerakan jihad ekonomi.

”Faktanya hari ini, politik kekuasaan di Indonesia dikendalikan oleh oligarki bisnis. Sebab, apabila tidak didukung oleh oligarki bisnis, maka akan sulit calon presiden itu menang. Maka, masalah ekonomi harus diseriusi Muhammadiyah. Sehingga, umat Islam bisa menjadi penentu di negeri ini,” tegasnya.

Nah, sambung dia, misi dari LP UMKM adalah memajukan ekonomi organisasi dan juga ekonomi jamaah atau pengurus Persyarikatan. ”Jadi, jamaah punya produk apa, kita harus transaksi dengan mereka. Apa bisnis dari warga Persyarikatan? Kita bangun jaringan dan belilah produknya. Mari jamaah Muhammadiyah bersatu dan saling mempercayai, insyaallah ekonomi kita akan bangkit,” ujarnya. (*)

Reporter: Ubay

Editor: Aan Hariyanto

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer