KETUA PP Muhammadiyah Anwar Abbas menegaskan bahwa sebagai mitra pemerintah, Muhammadiyah berperan untuk mendukung kebijakan jika dirasa baik dan membawa kemaslahatan, sebaliknya bertanggungjawab untuk mengingatkan pemerintah jika kebijakannya justru membawa mudhorot dan hanya berpihak pada elite serta kelompok tertentu.
”Standing position Muhammadiyah sebagai organisasi dan gerakan Islam, gerakan amar makruf nahi munkar, sekaligus gerakan ilmu, bukan sebagai oposisi pemerintah, melainkan sebagai mitra. Yang akan mendukung jika kebijakannya bagus, sebaliknya jika hanya menguntungkan kalangan tertentu, kita harus ingatkan dan menarik lagi pemerintah ke jalur yang benar,” terangnya dalam Forum Dewan Pakar Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PP Muhammadiyah pada Selasa (30/5/2023).
Buya Anwar, sapaannya, sembari menukil Surah Al-Qasas ayat 77, juga menyoroti perihal izin ekspor pasir laut yang diteken oleh Presiden Jokowi melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26/2023.
”Presiden Jokowi sudah memberi izin penjualan (ekspor) pasir laut, itu kita juga harus kaji. Apakah sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah sebagai landasan kita sebagai muslim, apakah sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan kita dalam berbangsa dan bernegara?” tegasnya.
”Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Qasas 28: Ayat 77)
Menurut Buya Anwar, kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah haruslah berorientasi pada kemaslahatan bagi masyarakat yang lebih meluas. Bukan yang seolah-olah hanya menguntungkan segelintir elite atau kelompok tertentu.
”Termasuk kemaslahatan bagi bumi, apalagi di tengah ancaman krisis iklim dan pemanasan global, yang belakangan ini kita rasakan langsung, misalnya cuaca yang ekstrem dan kadang tidak menentu. Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan,” terangnya. (*)
Reporter: Ubay
Editor: Aan Hariyanto