RUMAH Sakit ‘Aisyiyah (RSA) Siti Fatimah Tulangan, Sidoarjo menggelar Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih bertajuk ‘Pemilu Inklusif: Pesta Demokrasi untuk Semua’, Sabtu (16/12/2023).
Dalam acara yang bekerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur itu, Direktur RSA Siti Fatimah, dr Tjatur Prijambodo menjelaskan pentingnya pengetahuan kepemiluan bagi semua kalangan termasuk para tenaga kesehatan, serta menjamin terpenuhinya hak memilih bagi setiap warga negara.
“Bagi para tenaga kesehatan atau orang-orang yang bergelut di dunia kesehatan, di rumah sakit, klinik, puskesmas, dan sebagainya ini juga penting, yakni bagaimana kemudian hubungannya dengan penyelenggara dalam menjamin hak suara terhadap orang-orang yang dirawat di rumah sakit itu,” katanya membuka paparan.
“Termasuk juga bagaimana mekanisme atau prosedur, agar nantinya para tenaga kesehatan ini kan harus stand by terus, lembaga kesehatan itu kan tidak ada libur. Lha itu penting untuk diperhatikan, bagaimana memastikan para tenaga kesehatan itu bisa menyalurkan hak suaranya, tapi operasional lembaga-lembaga kesehatan itu juga tetap bisa berjalan normal,” imbuh pria yang akrab disapa Dokter Tjatur itu.
Dokter Tjatur juga menjelaskan pentingnya penyelenggara Pemilu memenuhi fasilitas yang mendukung pemenuhan hak suara para pasien penyandang disabilitas sementara, sehingga bisa tercipta Pemilu yang benar-benar ramah disabilitas dan inklusif bagi semua pihak.
“Harus diperhatikan (fasilitasnya), penyelenggara harus menyiapkan aksesibilitas dan akomodasi yang sesuai bagi para penyandang disabilitas,” ujarnya.
Dokter Tjatur mengajak kepada semua pihak, termasuk para tenaga kesehatan dan para penyelenggara Pemilu untuk bersama-sama mewujudkan Pemilu yang inklusif terhadap para penyandang disabilitas dan memastikan kelompok rentan tetap bisa menyalurkan hak suaranya pada 14 Februari 2024 mendatang.
“Mereka harus diberikan kemudahan-kemudahan akses dan fasilitas, maka itu juga menjadi peran kita semua sebagai tenaga kesehatan, pun juga para penyelenggara Pemilu, yaitu KPU dan Bawaslu untuk memastikan itu,” tandasnya.
“Mari jadikan Pemilu 2024 adalah Pemilu yang inklusif bagi semua warga negara, termasuk warga negara penyandang disabilitas dan disabilitas sementara, kita upayakan bersama-sama untuk menciptakan Pemilu yang inklusif,” jelas Dokter Tjatur. (*)
Reporter: Ubay
Editor: Mohammad Ilham