WAKIL Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Emil Elestianto Dardak menyebut, wilayah yang dipimpinnya bersama Khofifah Indar Parawansa dalam lima tahun terakhir itu telah berhasil mencatatkan sejarah baru.
Sejarah yang dimaksudkan adalah persentase angka penurunan kemiskinan tertinggi di Pulau Jawa yang berhasil dicapai Jawa Timur. Berkat itu pula, angka kemiskinan di provinsi paling timur Pulau Jawa hanya bersisa satu digit.
“Kita mencetak sejarah kemiskinan di Jawa Timur turun tertinggi, maksudnya turun paling banyak. Secara persentasenya, Alhamdulillah bahwa penurunan kemiskinan di Jawa Timur ini adalah yang tertinggi di Pulau Jawa,” katanya dalam peringatan Milad ke-96 Nasyiatul Aisyiyah di Sport Center Lamongan, Sabtu (6/7/2024).
Emil menjelaskan, angka penurunan kemiskinan di Jawa Timur hampir menyentuh sepertiga dari total angka penurunan kemiskinan secara nasional. Dia menyebut pencapaian itu berkat kerja keras semua pihak dan semua elemen, termasuk Nasyiatul Aisyiyah yang disebutnya telah menjadi mitra yang luar biasa.
“Ada kerja keras panjenengan semua tadi di sana (penurunan kemiskinan). Nggak mungkin (kalau) pemerintah (sendirian) tadi cuma 5 persen secara anggaran. Maka gotong-royong inilah yang menjadi penting,” tandasnya.
Mantan Bupati Trenggalek itu menyebut, penurunan angka kemiskinan di Jawa Timur tercatat per Maret 2024 mencapai 206.120 jiwa. Jumlah tersebut selisih sangat jauh dari provinsi lain yang berada di peringkat kedua angka penurunan kemiskinan tertinggi.
“Untuk pertama kalinya bagi Jawa Timur, sejarah telah diukir kita telah bisa mencapai single digit, tidak lagi 11 persen (angka kemiskinan), 12 persen, 10 persen, tapi 9,79 persen,” sebut Emil.
“Covid meluluhlantakkan perekonomian kita, angka kemiskinan di seluruh penjuru dunia meningkat pesat di tahun 2020. Tapi dengan semangat gotong-royong, dengan perjuangan bersama, turun, turun dan turun hingga mencapai 9,79 persen,” imbuhnya.
“Dari periode survei terakhir hingga Maret 2024 (ada) 206.120 jiwa telah dientaskan kemiskinannya di Jawa Timur. Selisihnya sangat jauh dengan yang di ranking kedua itu hanya sekitar 84 ribu jiwa,” tandas Emil.
Reporter: Ubay NA