22 C
Malang
Kamis, November 7, 2024
KilasJubir Prabowo Ungkap Beda Presidential Club dengan DPA atau Wantimpres

Jubir Prabowo Ungkap Beda Presidential Club dengan DPA atau Wantimpres

Juru Bicara Menhan Dahnil A Simanjuntak

JURU BICARA Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan, Presidential Club bukanlah lembaga formal seperti halnya Dewan Pertimbangan Agung (DPA) ataupun Wantimpres.

“Forum silaturahim ini kan isinya adalah forum para Presiden Indonesia dari masa ke masa. Jadi berbeda dengan Wantimpres atau dulu DPA yang memang ada lembaganya, kalau ini kan tidak, informal, penyebutan PC (Presidential Club) hanya sekadar penyebutan ajang silaturahmi dan sharing para Presiden Indonesia dari masa ke masa saja,” kata Dahnil, Rabu (8/5/2024).

Dahnil berharap forum informal itu dapat membantu mewujudkan visi keberlanjutan yang dibawa Prabowo Subianto. Sebab, Prabowo berkomitmen melanjutkan warisan yang baik dari Presiden RI terdahulu.

“Esensinya adalah silaturahmi, sharing pengalaman antar para Presiden Indonesia yang masih ada, karena visi Pak Prabowo adalah keberlanjutan, artinya beliau ingin melanjutkan warisan baik dari kepemimpinan presiden-presiden sebelumnya,” jelasnya.

Dahnil juga mengatakan Prabowo ingin keberadaan ‘Presidential Club’ menjadi simbol pemersatu bangsa. Sehingga, ‘Presidential Club’ tidak akan dilembagakan. “Serta menjadi simbolisasi persatuan dan keguyuban para pemimpin bangsa kita. Sampai dengan detik ini belum sampai pada pikiran untuk melakukan institusionalisasi atau pelembagaan,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung ide ‘presidential club’ yang diinisiasi presiden terpilih Prabowo Subianto. Ia pun mengusulkan agar Presidential Club dilembagakan layaknya DPA  pada era Orde Baru.

“Menurut saya apa yang digagas oleh Pak Prabowo itu suatu hal yang baik ya untuk mempertemukan dan mengompakkan mantan-mantan presiden dan wakil presiden, dalam suatu wadah di mana diharapkan akan menjadi komunikasi ketika bicara masalah kebangsaan ke depan,” terangnya di kompleks gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (7/5/2024).

Bamsoet menyebutkan lembaga seperti DPA dapat dibentuk kembali dengan diisi para presiden dan wakil presiden yang pernah menjabat. Namun, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo terkait ini.

“Malah kalau bisa mau diformalkan. Kita pernah punya lembaga Dewan Pertimbangan Agung, yang bisa diisi oleh mantan-mantan presiden maupun wakil presiden, kalau mau diformalkan, kalau Pak Prabowo-nya setuju,” tandasnya.

 

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer