MAKLUMAT — Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Dapil Surabaya, Lilik Hendarwati, dijadwalkan akan menjadi narasumber kegiatan bertajuk Madrasah Mubadalah wa Siyasah 2025, yang akan digelar Koorkom IMM UIN Sunan Ampel (UINSA) di SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Surabaya, Jumat-Ahad, 22-24 Agustus 2025 mendatang.
“Mereka ingin menghadirkan sosok perempuan yang berada di dunia politik. Saya di DPRD Provinsi Jawa Timur diundang untuk berbagi pengalaman tentang peran kami di bidang legislasi, advokasi, penganggaran, dan kegiatan publik lainnya,” ujar Lilik, dikutip dari laman resmi Fraksi PKS Jatim, Senin (11/8/2025).
Sebelumnya, Lilik yang juga menjabat Ketua Fraksi PKS di DPRD Jawa Timur, telah menerima kunjungan Koorkom IMM UINSA serta PC IMM Kota Surabaya pada Jumat (8/8/2025) lalu. Kunjungan tersebut menjadi ajang silaturahmi dan sekaligus undangan resmi bagi Lilik untuk menjadi salah satu narasumber.
Madrasah Mubadalah wa Siyasah 2025 sendiri bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kader IMM tentang kesetaraan gender dan keadilan sosial melalui politik. Kegiatan ini juga membuka ruang pendidikan gender dan politik yang beretika untuk membentuk kader yang kritis, berdaya, dan berkeadaban.
Lilik memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut. Menurutnya, ruang pembelajaran seperti itu sangat penting untuk memperkuat kesadaran gender dan politik di kalangan mahasiswa. Peran aktif mahasiswa di ruang publik secara beretika dan berkeadaban sangat diperlukan untuk membangun masyarakat.
“Mudah-mudahan saya bisa hadir untuk menyampaikan kepada generasi muda, khususnya adik-adik perempuan, bahwa mereka juga mampu dan layak berkiprah di dunia politik,” tambahnya.
Madrasah Mubadalah wa Siyasah
Madrasah Mubadalah wa Siyasah 2025 adalah program Koorkom IMM UINSA melalui kolaborasi Bidang Immawati dan Bidang Hikmah, Politik, dan Kebijakan Publik (HPKP). Madrasah ini sendiri direncanakan bakal memiliki dua kelas.
Kelas Mubadalah membahas kesetaraan gender, peran perempuan, gerakan Immawati, dan keterampilan komunikasi. Sedangkan Kelas Siyasah fokus pada politik Muhammadiyah, kebijakan publik, komunikasi politik, negosiasi, lobi, dan strategi propaganda.
Ketua Bidang HPKP Koorkom IMM UINSA, Yogaraksa Ananta, menjelaskan bahwa kegiatan ini dimulai dengan Stadium General sebagai pengantar kelas. Selanjutnya, peserta dibagi menjadi dua kelas sesuai pilihan, yaitu Mubadalah dan Siyasah. Kedua kelas menjalani penyampaian materi yang mencakup aspek ideologi hingga praktik.
“Di setiap akhir penyampaian materi, peserta dibuatkan Focus Group Discussion (FGD). Dalam FGD ini, peserta akan dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang. Setiap kelompok akan mendiskusikan perihal materi, studycase, dan isu-isu yang berkembang dewasa ini,” jelasnya kepada Maklumat.id, Senin (11/8/2025).
Yogaraksa berharap kegiatan ini dapat menjadi ruang pendidikan dan dialektika yang mengintegrasikan kesalingan gender dan kesadaran politik dalam satu tarikan napas.
Dengan mengusung tema ‘Meneguhkan Kesalingan, Menumbuhkan Kesadaran Politik, Menggerakkan Keadilan Gender dalam Organisasi dan Masyarakat,’ madrasah ini akan menjadi wadah strategis bagi kader IMM untuk membangun gerakan yang setara, berdaya, dan berkeadaban.
“Lebih dari sekadar program pelatihan, madrasah ini berupaya menjadi ruang strategis untuk menyatukan pemikiran terhadap arah gerakan perempuan dan politik di IMM,” sebutnya.
“Dalam rangka keberlanjutan gagasan dan gerakan, dibutuhkan pula kemunculan satu sosok kader yang mampu menjadi simbol perubahan sosok yang visioner, berani, dan mampu mengartikulasikan nilai-nilai politik dan keadilan gender dalam praksis organisasi dan masyarakat,” tandas Yogaraksa.