32.7 C
Malang
Senin, Oktober 7, 2024
KilasKetua MUI: Jangan Ada Narasi Provokatif, Usai Bertanding Saatnya Bersanding

Ketua MUI: Jangan Ada Narasi Provokatif, Usai Bertanding Saatnya Bersanding

Asrorun Niam Sholeh
Asrorun Niam Sholeh

KETUA Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa KH Asrorun Niam Sholeh mengatakan, putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024 bersifat final dan mengikat. Hal itu mengakhiri kompetisi, dengan resmi ditetapkannya Prabowo-Gibran sebai presiden dan wakil presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

“Putusan MK terkait pilpres yang dibacakan kemarin mengakhiri proses pemilu, hasilnya final dan mengikat. Kontestasi yang absah dan diatur dalam peraturan perundang-undangan sudah usai. Usai bertanding, saatnya bersanding,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip, Kamis (25/4/2024).

Niam lantas menyampaikan ucapan selamat kepada presiden dan wakil presiden terpilih. Dia mendoakan keduanya agar diberi kekuatan dalam menjalankan tugas serta amanahnya dalam memimpin Bangsa Indonesia lima tahun ke depan.

Dia juga berharap, Prabowo-Gibran berkomitmen untuk menunaikan dan mewujudkan janji-janjinya selama masa kampanye untuk menjamin keamanan serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

“Bangsa yang besar adalah yang terus mengedepankan kebersamaan dan kepentingan masyarakat yang lebih besar. Semua elemen, baik yang menang maupun yang kalah, punya tanggung jawab untuk membangun bangsa sesuai dengan lingkup dan kompetensinya,” jelas Niam.

“Tidak boleh ada dendam. Sebaiknya terus bersama, dan tidak meninggalkan yang lain dalam membangun bangsa. Dengan kebersamaan, dan keterlibatan seluruh elemen, maka akan memudahkan kita dalam mewujudkan tujuan pembangunan,” sambung Guru Besar Bidang Ilmu Fikih Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.

Lebih lanjut, Niam mengajak semua pihak untuk bersatu dan meninggalkan segala bentuk narasi-narasi yang negatif dan provokatif, yang berpotensi untuk berujung pada perpecahan bangsa.

“Jangan lagi ada narasi yang provokatif dan membelah. Saatnya bersatu untuk maju membantu bangsa secara bersama-sama,” tandasnya.

Niam juga optimistis bangsa Indonesia akan lebih maju di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurut dia, keduanya merupakan figur yang saling melengkapi, sebagai sosok yang mewakili kelompok senior dan junior.

“Tidak ada pemimpin yang sempurna. Presiden terpilih Prabowo-Gibran adalah kombinasi sosok pemimpin senior-yunior yang saling melengkapi. Kesuksesan kepemimpinan ditentukan dengan niat dan keikhlasan untuk mengabdi. Di samping itu juga komitmen kesinambungan. Prinsip pembangunan, mempertahankan yang lama yang bagus, menyempurnakan agar lebih bagus serta menginovasi seiring dengan perkembangan masyarakat,” pungkas dia.

Reporter: Ubay NA

Editor: Aan Hariyanto

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer