22.7 C
Malang
Sabtu, November 23, 2024
KilasKPU Jatim Dorong Warga Muhammadiyah Berperan Aktif di Pemilu 2024

KPU Jatim Dorong Warga Muhammadiyah Berperan Aktif di Pemilu 2024

KETUA Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur Choirul Anam.

KETUA Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur Choirul Anam, mengajak warga Muhammadiyah untuk berpartisipasi aktif dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, baik sebagai peserta, sebagai penyelenggara, maupun sebagai pemilih.

“Warga Muhammadiyah ini kan banyak, tapi kalau sudah bicara terkait politik, ternyata ndak kelihatan. Mungkin hanya beberapa saja yang kemudian terlihat berkiprah aktif dalam politik itu,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam Sosialisasi Pemilih Partisipatif KPU Provinsi Jawa Timur di Aula KH Mas Mansur PWM Jatim, Senin (11/12/2023) lalu.

Menurut Anam, sapaan akrabnya, warga Muhammadiyah memiliki potensi yang besar untuk bisa membawa demokrasi Indonesia ke arah yang lebih baik, sebab Persyarikatan yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1912 itu adalah instrumen penting yang telah banyak membantu negara dalam konteks membangun bangsa, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, serta pelayanan sosial.

“Itu harus disadari, bahwa potensi Muhammadiyah itu besar. Maka untuk mendorong demokrasi Indonesia yang lebih baik, tentu salah satunya adalah warganya harus ikut secara aktif berpartisipasi dalam pesta demokrasi itu,” kata alumnus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu.

“Yang memiliki potensi untuk bertarung didorong untuk menjadi peserta. Ada juga yang didorong untuk menjadi penyelenggara, di berbagai tingkatan, sebab mengandalkan tim penyelenggara seperti KPU dan Bawaslu ini saja tentu masih sangat kurang, maka tentu kami berharap partisipasi aktif dari berbagai elemen, termasuk Muhammadiyah untuk menciptakan edukasi politik, edukasi kepemiluan itu,” imbuhnya.

Bahkan, kata Anam, sebagai pemilih pun tentu harus menjadi pemilih yang cerdas, yang memilih dengan pertimbangan yang rasional dan matang, sesuai hati nuraninya. “Orang Muhammadiyah iki kan pinter-pinter, jadi harus bisa mempengaruhi lingkungan sekitarnya, mungkin salah satunya untuk meminimalisir politik uang,” kelakarnya.

Selain itu, Anam juga kembali mengingatkan, tahapan Pemilu telah memasuki masa kampanye, yakni dimulai pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024 mendatang. “Selanjutnya ada masa tenang tiga hari, dari tanggal 11 sampai 13 Februari, dan di tanggal 14 Februari adalah hari ‘kasih’ suara, waktunya pemungutan suara,” terangnya.

Senada dengannya, Ketua LHKP PWM Jatim Muhammad Mirdasy juga menjelaskan mengapa penting bagi warga Muhammadiyah, termasuk para pimpinan untuk tidak lagi memandang politik elektoral sebagai hal yang seolah-olah tabu.

Justru, kata dia, warga Muhammadiyah harus terus didorong dan dibiasakan untuk berkiprah aktif dalam politik, termasuk sebagai peserta Pemilu, yang bukan hanya sekedar ikut mendaftarkan diri, tetapi juga sungguh-sungguh dalam berkontestasi dan bertarung dalam pesta demokrasi.

“Untuk itu semua, sebagai peserta Pemilu, para caleg, itu semua ada kalkulasinya, ada hitungannya, itu semua yang harus dipahami, sehingga para caleg bisa menentukan strategi untuk bisa menang itu seperti apa. Gak mung melu-meluan daftar caleg,” tandas Mirdasy. (*)

Reporter: Ubay

Editor: Mohammad Ilham

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer