DPP Partai NasDem langsung menggelar jumpa pers tak lama setelah Mahkamah Konstitusi (MK) membacakan putusannya. MK diketahui telah menolak gugatan sengketa pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 yang diajukan kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar maupun kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Ketua Umum Surya Paloh dalam konferensi pers itu memberikan sinyal partainya bakal merapat ke kubu pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ia pun menyampaikan perumpamaan saatnya untuk menutup buku lama dan membuka buku baru.
Sehingga, bergabung dengan koalisi yang menang Pilpres merupakan keputusan terbaik untuk menjaga kepentingan bangsa dan stabilitas nasional.
“Apa yang sebenarnya lebih baik bagi NasDem dengan spirit dan semangat yang saya utarakan tadi itu,” kata Surya Paloh saat jumpa pers di NasDem Tower, Jakarta, Senin (22/4/2024) sore.
NasDem, kata Paloh, berpandangan bahwa putusan MK terhadap perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 itu final dan mengikat. Maka dari itu, seluruh elite politik negeri seharusnya menghormati dan menghargai putusan tersebut.
“Maka wajar kita semuanya seharusnya ibarat menutup buku lama dan membuka buku baru. Itu harapan saya. Indonesia membutuhkan spirit, semangat ini. Kita boleh bertikai satu sama lain di dalam kompetisi, tetapi ketika kompetisi selesai, kita harus menghargai. Yang kalah menghargai yang menang, yang menang apalagi. Inilah kekuatan kita seharusnya,” tuturnya.
Paloh melanjutkan kekuatan semacam itu yang dapat menjaga stabilitas dan kepentingan nasional, terutama dari ancaman situasi geopolitik dunia yang tak menentu.
“Kita sekarang ini menghadapi suatu situasi yang memerlukan upaya untuk menjaga stabilitas nasional,” imbuh dia.
Ia kemudian menyinggung ketegangan yang terjadi antara Israel-Iran, konflik di belahan Eropa, kemudian situasi geopolitik di China dan Amerika Serikat.
“Itu membawa langsung atau tidak langsung impact-nya tersendiri kepada national interest kita, dan harus bisa kita pahami posisi kita hari ini harus bisa menjaga kewaspadaan yang cukup tinggi untuk menjaga national interest kita,” ujar Surya Paloh.
Paloh pun berpendapat modal utama untuk menjaga kepentingan nasional itu ialah stabilitas nasional. “Kalau ini tidak mampu kita jaga, saya pikir ini ancaman kita sebagai bangsa,” tandasnya.
Sebelumnya, NasDem dalam kontestasi Pilpres 2024 tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama PKS dan PKB. Mereka mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menjadi Capres dan Cawapres pada Pilpres 2024..
Sayangnya, pasangan calon (Paslon) nomor urut 01 kalah dari pasangan Prabowo-Gibran. Paslon nomor urut 02 itu diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang terdiri atas Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora Indonesia, Partai Garuda, PRIMA, PSI, dan satu partai lokal, Partai Aceh.
Reporter: Ubay NA
Editor: Aan Hariyanto