21.8 C
Malang
Sabtu, November 2, 2024
KilasMujur, PDIP Bakal Dapat Limpahan 3 Kursi PPP yang Hangus di Jatim

Mujur, PDIP Bakal Dapat Limpahan 3 Kursi PPP yang Hangus di Jatim

NASIB mujur menghampiri PDIP di Provinsi Jawa Timur pada pemilihan anggota (Pileg) tahun 2024. Partai berlogo banteng itu bak mendapatkan durian runtuh lantaran PPP gagal memenuhi ambang batas parlemen 4 persen. 3 kursi yang didapat Caleg PPP kemungkinan besar bakal berpindah menjadi milik PDIP.

Sesuai hasil rekapitulasi nasional Pileg 2024, menunjukkan partai berlogo kakbah hanya mampu meraih 3,87 persen suara secara nasional. Sehingga PPP ‘batal’ melenggang ke Senayan, merujuk Gedung DPR/MPR/DPD RI.

Imbasnya, 3 kursi yang sejatinya berhasil dimenangkan caleg PPP harus hangus. Berdasarkan perhitungan kursi dengan metode sainte lague, ketiga kursi tersebut akan beralih ke caleg PDIP.

Pertama, dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur III yang meliputi Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi. PPP berhasil mendapatkan satu kursi dengan meraih total suara 153.261 suara dengan menempatkan Anas Tahir. Namun, kursi itu hangus dan kini diduduki oleh kursi kedua PDIP, atas nama Ina Ammania.

Kedua, dari dapil Jawa Timur VIII yang mencakup Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kabupaten dan Kota Madiun, Nganjuk, serta Jombang. Caleg PPP, Ema Umiyyatul Chusnah harus meradang lantaran kursinya hangus dan dilimpahkan menjadi kursi kedua PDIP.

Ning Ema, sapaannya, meraup 65.393 suara dengan total suara PPP sebesar 116.554 dan berhak menempati kursi ke-10 yang dialokasikan untuk dapil tersebut.

Namun, karena PPP gagal memenuhi ambang batas parlemen 4 persen, dia batal duduk. Kursi yang ditinggal Ning Ema akan diduduki oleh putra Eros Djarot, yakni Banyu Biru Djarot yang meraih 54.325 suara. Dia adalah caleg penyumbang suara terbanyak kedua di internal PDIP.

Terakhir, yang cukup mengenaskan adalah nasib PPP di dapil Jawa Timur XI yang meliputi seluruh kabupaten se-Pulau Madura, yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.

Di dapil ini, sosok incumbent yang juga Ketua DPP PPP Achmad Baidowi (Awiek) meradang. Meski total suara PPP di dapil ini cukup besar mencapai 408.412 suara dan melenggangkan dirinya untuk duduk kembali ke Senayan, ternyata nasib berkata lain.

Akibat PPP gagal mencapai suara nasional 4 persen, Awiek harus merelakan kursinya diduduki oleh PDIP. Partai politik (parpol) besutan Megawati Soekarnoputri itu berhasil meraih kursi kedua di dapil ini, dengan melenggangkan Ansari.

Ansari adalah caleg dengan raihan suara tertinggi kedua di internal PDIP, di bawah Said Abdullah yang meraih suara fantastis. Perolehan suara Ansari sebesar 76.907 cukup membuatnya merebut kursi yang ditinggalkan PPP.

Tambahan 3 kursi dari limpahan PPP itu membuat PDIP menjadi juara di Jawa Timur dengan meraih total 19 kursi dari alokasi 87 kursi DPR RI untuk 11 dapil se-Jawa Timur. Partai moncong putih itu unggul satu kursi lebih banyak dari PKB yang memiliki 18 kursi.

Dari 11 dapil se-Jawa Timur untuk DPR RI, hanya di 3 dapil saja PDIP gagal meraih dua kursi, yakni di Jawa Timur II (Kabupaten dan Kota Pasuruan, Kabupaten dan Kota Probolinggo), Jawa Timur IV (Lumajang dan Jember), serta Jawa Timur IX (Tuban dan Bojonegoro).

Di ketiga dapil itu, PDIP hanya mampu masing-masing meraih satu kursi. Tapi, di 8 dapil lainnya PDIP berhasil mendapatkan masing-masing dua kursi.

Reporter: Ubay NA

Editor: Aan Hariyanto 

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer