MAKLUMAT — Langkah kecil bisa mengubah dunia. Itu keyakinan Novita Wijayanti, anggota DPR RI dari Partai Gerindra yang terus menggaungkan Gerakan Penanaman Sejuta Pohon. Baginya, setiap bibit yang ditanam adalah janji bagi masa depan yang lebih hijau dan lestari.
“Menanam pohon itu bukan cuma soal jumlah. Setiap pohon adalah napas untuk bumi yang lebih sehat,” kata Novita di sela peringatan Hari Gerakan Sejuta Pohon, Jumat (10/1/2025).
Perubahan iklim dan kerusakan lingkungan menjadi perhatian serius perempuan asal Cilacap ini. “Hutan Indonesia adalah paru-paru dunia. Kalau kita tidak peduli, siapa lagi yang bisa menyelamatkan ekosistem global?” ujarnya tegas.
Berakar di Cilacap, Tumbuh di Politik Nasional
Novita lahir di Cilacap, 24 November 1979. Karier politiknya dimulai di usia muda. Pada 2004, ia membuat sejarah sebagai anggota DPRD Jawa Tengah termuda. Lima tahun kemudian, ia menjadi satu-satunya calon legislatif yang melampaui ambang batas pembagi suara pada Pemilu 2009.
Berpindah partai dari PDI Perjuangan ke Gerindra tidak membuat langkahnya goyah. Dua periode di DPR RI, ia menjadi sosok berpengaruh di Komisi V yang menangani transportasi, infrastruktur, dan pembangunan daerah tertinggal. Kini, ia kembali memperjuangkan suara rakyat dari dapil Jawa Tengah VIII (Banyumas-Cilacap).
Gelar Sarjana Ekonomi diraihnya dari Universitas Jenderal Soedirman. Lalu, ia melanjutkan pendidikan magister di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mitra Yogyakarta. Tidak berhenti di situ, Novita kini menempuh studi doktoral di Universitas Diponegoro, mendalami Administrasi Publik.
Dengan latar belakang akademik dan pengalaman politik yang matang, Novita terus menyuarakan pentingnya kolaborasi lintas generasi untuk menjaga bumi. “Menanam pohon adalah tanggung jawab kita bersama. Dari langkah kecil ini, kita bisa menciptakan perubahan besar,” ujarnya penuh harapan.
Tanam Pohon, Tanam Kebaikan
Di sela-sela kesibukannya, Novita percaya bahwa menjaga alam bukan sekadar tugas pemerintah. “Komitmen kita bersama yang menentukan apakah pohon yang kita tanam bisa tumbuh dan memberi manfaat.”
Mengakhiri percakapan, ia menegaskan bahwa setiap orang punya peran dalam menciptakan dunia yang lebih baik. “Mulai dari diri sendiri, tanam satu pohon, dan lihat bagaimana perubahan itu terjadi.”
