EKSKALASI konflik di Timur Tengah semakin memanas pasca serangan balasan dari milisi Iran ke wilayah Israel. Pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tehran, Iran pun mengimbau warga negara Indonesia (WNI) di sana agar tetap waspada.
KBRI Tehran melalui surat imbauan tanggal 14 April 2024 menetapkan Status Siaga II bagi WNI di Iran. Pemerintah Indonesia juga menyampaikan 8 butir imbauan kepada para WNI di sana.
Pertama, WNI diimbau menyiapkan run bag dengan isi barang-barang yang esensial seperti dokumen penting, uang tunai, minuman dan makanan yang cukup, pakaian dan perlengkapan pribadi serta obat-obatan.
Kemudian yang kedua, WNI diimbau mempertimbangkan pulang ke Indonesia secara mandiri, sekiranya situasi memungkinkan. Dan, ketiga adalah melakukan lapor diri melalui peduliwni.kemlu.go.id
Keempat, WNI diimbau tetap tenang dan menetap (stay put) di kediaman masing-masing, serta menghindari kerumunan massa dan daerah berpotensi rawan/berbahaya.
Kelima, menghindari penggunaan media sosial yang tidak perlu dan berpotensi kepada mis informasi. Keenam, berkoordinasi dengan KBRI secara intens dan memantau media sosial KBRI secara berkala.
Ketujuh, agar senantiasa menaati imbauan keamanan yang dikeluarkan oleh otoritas terkait. Terakhir, yang kedelapan adalah apabila dalam kondisi darurat silakan menghubungi hotline KBRI Tehran di nomor +98 902 446 8889 (Telepon dan WA) / +98 991466 8845 (WA only)
Mahasiswa asal Indonesia di Ahlul Bayt International University, Agiel Laksamana Putra mengabarkan, situasi di Iran pasca serangan balasan ke Israel terpantau masih kondusif. Masyarakat masih beraktivitas seperti biasa dan tidak ada imbauan khusus dari pemerintah setempat.
Bahkan, kata dia, pasca penyerangan tersebut, masyarakat Iran banyak yang turun ke jalan untuk merayakan dan mendukung tindakan Pemerintah Iran melakukan serangan militer terhadap Zionis Israel.
“(Sampai saat ini) aman-aman saja di sini. Tidak ada imbauan urgent apa-apa dari pemerintah Iran. Hanya kalau WNI ada imbauan dari KBRI Tehran,” ujar Agiel ketika dihubungi Maklumat.id, Rabu (17/4/2024).
Agiel menyebut, berdasarkan data dari KBRI terdapat sekitar 300-an WNI yang berada di Iran dan tersebar di sejumlah daerah.
“Tapi sejauh ini Alhamdulillah tidak ada apa-apa, aman-aman saja. Cuma ada imbauan dari KBRI itu tepat setelah penyerangan tanggal 14 kemarin itu,” terang pemuda asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur tersebut.
Sebelumnya, Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) telah melakukan serangan balasan ke Zionis Israel pada Sabtu (13/4/2024). Serangan disebut menargetkan pusat intelijen dan pangkalan militer milik Israel.
Milisi Iran itu menembakkan ratusan drone, misil dan rudal balistik untuk membalas serangan Zionis Israel terhadap Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024 lalu.
Serangan militer dari Israel itu diketahui menewaskan 16 warga Iran, termasuk di antaranya Brigadir Jenderal Iran Mohammad Reza Zahedi dan Brigjen Iran Mohamad Hadi Haji Rahimi.
Reporter: Ubay NA
Editor: Aan Hariyanto