KETUA Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengingatkan para kontestan untuk menjaga integritas demokrasi dalam menyongsong Pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024. Sebab, pesta demokrasi yang akan berlangsung tanggal 14 Februari 2024 itu bukan semata pesta meriah, namun tanpa disertai makna demokrasi seutuhnya.
“Apabila Pemilu 2024 masih disertai dengan praktik demokrasi yang tidak adil, praktik politik uang dan politik transaksional, tentu hal itu akan mencederai integritas dari Pemilu itu sendiri,” katanya setelah peresmian Hafshah Tower RS PKU Muhammadiyah Wonosobo, Kamis (20/7).
Haedar menyebutkan, penting bagi peserta Pemilu tahun 2024 untuk bisa menjaga mandat dan amanat dari konstitusi Indonesia. Yakni, bagaimana bisa melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Juga ikut memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
“Itu yang harus diwujudkan dan harus menjadi kewajiban seluruh pemimpin dan pemerintahan. Itu amanat konstitusional,” pesannya
Lebih lanjut Haedar mengajak, para kontestan Pemilu tahun 2024 untuk memikirkan bagaimana bisa mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045. Yang mana, segenap elemen bangsa ini melakukan berbagai upaya untuk menyiapkan generasi yang memiliki jati diri menuju Indonesia Emas 2024.
“Bangsa ini tidak boleh membebek kepada pandangan besar atau arus dunia. Tapi kita harus memiliki kekuatan dari dalam yang merupakan aktualisasi dari visi para pemimpin bangsa,” pintanya.
Guru Besar Ilmu Sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu menegaskan, peran Muhammadiyah dalam menyongsong masa depan Indonesia tidak hanya dengan berpangku tangan. Dijelaskan, Persyarikatan Muhammadiyah saat ini memiliki 126 rumah sakit yang siap digunakan untuk melayani kesehatan.
“Kita masih banyak problem dalam kehidupan kebangsaan di bidang kesehatan, yakni masalah stunting, ada masalah dimana akibat dari kemiskinan dan berbagai aspek sumber daya kita masih tertinggal termasuk kualitas kecerdasan orang Indonesia, maka aspek kesehatan itu menjadi sangat penting untuk diperhatikan,” jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, organisasi yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan itu juga memiliki lembaga pendidikan dan perguruan tinggi untuk mencetak generasi masa depan yang unggul. “Kontribusi nyata Muhammadiyah itu melalui menyehatkan masyarakat, mencerdaskan anak bangsa, dan memberikan pelayanan sosial untuk bangsa Indonesia,” tegasnya.
Menurut Haedar, kehadiran berbagai amal usaha Muhammadiyah (AUM) itu merupakan aksi dan kontribusi nyata dari Muhammadiyah untuk membangun bangsa dan negara. “Kita ingin menyambut Indonesia Emas bukan lewat banyak retorika atau teori-teori yang besar, namun tanpa langkah-langkah nyata. Indonesia emas harus menjadi visi kita bersama termasuk di bidang kesehatan,” tutur Haedar.
Haedar percaya nasib bangsa dan negara Indonesia ke depan akan jauh lebih baik jika ditentukan oleh dirinya sendiri. Maka dari itu, perlu adanya perbaikan diberbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, keagamaan, dan ekonomi bangsa Indonesia.
“Urusan kemandirian ekonomi itu bukan berarti kita anti asing. Pada prinsipnya bangsa ini terbuka dengan investasi asing, bantuan dan relasi dengan berbagai negara. Tapi kuncinya adalah bangsa ini harus mandiri dan berdikari. Disitulah pentingnya membangun sumber daya manusia yang sehat rohani dan jasmani,” tandasnya. (*)
Sumber: muhammadiyah.or.id
Editor: Aan Hariyanto