28.2 C
Malang
Selasa, Desember 10, 2024
KilasRidho Al-Hamdi: Urusan Politik Harus Disikapi dengan Hikmah

Ridho Al-Hamdi: Urusan Politik Harus Disikapi dengan Hikmah

Ketua LHKP PWM Jatim Ridho Al Hamdi

KETUA Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Ridho Al-Hamdi menyampaikan harapannya agar agenda Al-Maun Goes to Village (AGV) dan Dialog Ideologi Kepemimpinan Berkemajuan di Banyuwangi, Jawa Timur ini bisa menjadi sarana konsolidasi antar pimpinan. Salah satunya dalam menyikapi momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2024.

“Bagaimana Muhammadiyah akan bersikap di momentum politik, di Pilkada nanti, semoga ini bisa menjadi forum, dialog dan konsolidasi yang bisa salah satunya menentukan terkait sikap Muhammadiyah dalam merespon Pilkada 2024 ke depan,” ujarnya saat menyampaikan sambutan di Aula RSI Fatimah Banyuwangi, Sabtu (22/6/2024).

Ridho menjelaskan, dalam Pemilu/Pileg 2024 lalu, LHKP PP Muhammadiyah melalui hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) telah menggulirkan program Satu Dapil Satu KaderMu. Namun, dalam pelaksanaannya ternyata masih belum bisa maksimal.

“Tidak mudah ternyata untuk mengeksekusi gagasan tersebut di lapangan. Sangat tidak mudah. Bisa ditanyakan Ketua LHKP PWM Jatim (Muhammad Mirdasy) bagaimana susahnya mengonsolidasikan, menyosialisasikan dan mengeksekusi Satu Dapil Satu KaderMu ini,” tandasnya.

Cara pandang LHKP, menurut alumnus TU University Dortmund, Jerman itu, berbeda dengan cara pandang tarjih yang begitu berfatwa atau membuat putusan maka bersifat ‘saklek’, sehingga akan langsung diikuti oleh warga Persyarikatan.

“Sebaliknya kalau di politik kan tidak bisa seperti itu. Maka ke depan harusnya warga Muhammadiyah bisa membedakan antara cara pandang tarjih terhadap ibadah mahdah dengan aspek-aspek yang bersifat muamalah duniawiyah,” pesannya.

Ridho berharap, dengan semakin luwesnya pemikiran dan cara pandang warga Persyarikatan terhadap politik akan membuat dinamika di tubuh Muhammadiyah lebih baik dan cair. Dia khawatir, jika masih menggunakan cara pandang tarjih dalam urusan politik, nantinya akan menyebabkan ketidakharmonisan antar kader maupun pimpinan karena mungkin berbeda sikap dan pilihan.

“Jangan sampai 2024 ini, termasuk Pilkada 2024 nanti berdampak dan menyebabkan keretakan Persyarikatan kita nantinya hanya karena politik,” tegasnya.

“Tarjih harus hitam-putih, tapi kalau dalam politik tidak bisa hitam-putih, maka (politik) harus disikapi dengan hikmah,” imbuh Ridho.

Lebih lanjut, Ridho juga memaparkan beberapa hasil Pemilu 2024 lalu. Di mana sejumlah kader Muhammadiyah mampu melenggang ke Senayan (Kompleks MPR/DPR/DPD), yakni 5 kader lolos ke DPD RI dari Dapil Sumatera Barat, Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, serta Kalimantan Utara.

“Lalu Alhamdulillah kalau tidak salah ada 39 kader Muhammadiyah berhasil lolos DPR RI,” sebutnya.

Reporter: Ubay NA 

Editor: Aan Hariyanto 

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer