Sinergi Aisyiyah Sidoarjo dan BPBD: Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana di Satuan Pendidikan

Sinergi Aisyiyah Sidoarjo dan BPBD: Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana di Satuan Pendidikan

MAKLUMAT — Guru-guru PG-TK Aisyiyah dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) se-Sidoarjo antusias mengikuti Pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana, yang berlangsung di Aula Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), selama dua hari terakhir, Rabu (30/4/2025) dan Kamis (1/5/2025).

Kegiatan yang terselenggara atas kolaborasi Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Pimpinan Daerah Aisyiyah (LLHPB PDA) Sidoarjo bersama BPBD setempat itu diikuti tak kurang dari 140 peserta.

Ketua Pusat Studi Lingkungan Umsida, Dr Syamsudduha Syahrorini ST MT, mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan kesiapsiagaam satuan pendidikan dalam menghadapi bencana.

Ia juga menandaskan komitmen PDA Sidoarjo dalam meningkatkan awareness masyarakat maupun institusi dan lembaga, terkait kebencanaan.

“PD Aisyiyah Kabupaten Sidoarjo berkomitmen bekerja sama dengan BPBD untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan keselamatan masyarakat, terutama di satuan pendidikan melalui Pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPBA),” kata Syahrorini dalam sambutannya.

Merespon inisiatif dan komitmen PDA Sidoarjo, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sidoarjo, Karsono SE MAk, menyatakan dukungan atas sinergi kedua belah pihak dalam menggelar pelatihan tersebut.

“BPBD Kabupaten Sidoarjo sangat mendukung kegiatan ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, terutama karena Indonesia berada di ring of fire yang rawan bencana geologi,” sebutnya.

Meningkatkan Kesiapsiagaan Bencana

Kegiatan ini menghadirkan empat orang pemateri, yakni Silwana Mumthaza SSi MPd dari LLHPB PDA Sidoarjo, Zainul Fanani SPd dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Sidoarjo, Sekretaris BPBD Sidoarjo Sudarmanto, serta Mambaus Su’ud dari Forum Pengurangan Risiko Bencana Provinsi Jawa Timur.

Baca Juga  Din Syamsudin: Masa Depan Indonesia Ditentukan Umat Islam

Dalam kesempatan itu, Silwana Mumthaza menekankan peran-peran yang bisa diambil dan dilakukan oleh Aisyiyah dalam meningkatkan kesiapisagaan bencana di Sidoarjo.

Ia menggarisbawahi peran penting perempuan untuk memperkuat komunitas lokal dalam melakukan upaya mitigasi, alias pencegahan dan penanganan dari bencana alam.

Di sisi lain, Zainul Fanani mengungkapkan sejumlah upaya dan langkah yang telah dilakukan MDMC, yang berperan penting dalam penanggulangan bencana di Indonesia.

Ia juga menegaskan komitmen Muhammadiyah untuk Indonesia yang ditunjukkan dengan adanya One Muhammadiyah One Respon (OMOR), sebagai gerakan dan bagian tanggap darurat yang dikoordinasikan oleh MDMC.

Sementara itu, Sudarmanto dalam paparannya berfokus pada upaya-upaya yang dapat dilakukan masyarakat, tidak hanya ketika terjadi bencana, tetapi juga saat pra-bencana hingga pasca-bencana. “Salah satunya dengan penguatan secara non struktural seperti bagaimana cara berpikir kita dalam situasi bahaya,” kata dia.

Sedangkan Mambaus Su’ud, dalam kesempatan itu menjelaskan soal potensi bencana di Sidoarjo, yakni gempa bumi. “Hal ini disebabkan karena adanya sesar Waru dengan potensi gempa berskala 6.5 SR,” terangnya.

Budaya Tanggap Bencana

Sinergi dan kerja sama dalam menggelar pelatihan kali ini, sekaligus menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk terlibat langsung dalam mendukung program-program kebencanaan yang bermanfaat bagi masyarakat. Termasuk yang diinisiasi oleh kelompok-kelompok masyarakat.

Sekretaris LLHPB PDA Sidoarjo, Lely Ika Mariyati MPsi Psikolog, menutup forum dan pelatihan dengan mengingatkan sejumlah poin penting terkait kesiapsiagaan bencana alam, mulai kesiapan pada upaya pencegahan, upaya penanggulangan, hingga upaya pemulihan.

Baca Juga  Prabowo Larang Menterinya Pakai Mobil Impor, Waketum Gerindra: Bukan Hanya Transportasi

“Mari ibu, semangat Al-Maun pada setiap anggota Aisyiyah dan wujud risalah perempuan berkemajuan kita bangun dalam bentuk proaktif, bukan reaktif, ataupun pasif, sehingga menjadi budaya tanggap bencana,” ajaknya kepada para peserta pelatihan.

Melalui forum dan pelatihan tersebut, satuan-satuan pendidikan di Sidoarjo, khususnya yang berada dalam naungan Aisyiyah, diharapkan menjadi lebih siap dan tanggap menghadapi bencana. Selain pemaparan materi, para peserta juga melakukan simulasi dan dilatih untuk menghadapi situasi bencana dalam kegiatan tersebut.

*) Penulis: Lely Ika Mariyati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *