31.8 C
Malang
Senin, Oktober 7, 2024
KilasTantangan Petani Indonesia

Tantangan Petani Indonesia

Ketua MPM PP Muhammadiyah M. Nurul Yamin (kanan)

KETUA Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah M. Nurul Yamin mengatakan petani di Indonesia mengalami masalah yang berlapis-lapis. Selain masalah kebijakan dari pemangku kepentingan yang belum berpihak, juga ada masalah mendasar yang kini dihadapi dunia pertanian, yakni menipisnya sumber daya manusia yang ingin menjadi petani.

Maka, menurut Yamin, realitas itu harus menjadi perhatian bersama. Sebab, masalah pertanian merupakan urusan hajat hidup orang banyak, yakni tentang pangan.

“Generasi petani kita itu adalah generasi usia lanjut. Di mana generasi petani milenial atau angkatan muda pertanian itu perlu kita pacu kembali, perlu kita dorong kembali,” kata Yamin dalam Diskusi Geger Tani yang diselenggarakan MPM PP Muhammadiyah secara blended, Rabu (5/6/2024).

Masalah lain yang juga kronis adalah persoalan teknologi pertanian. Yamin mengungkapkan, jika ada inovasi dan kreasi teknologi pertanian itu datangnya dari luar negeri, bukan hasil karya anak-anak dalam negeri.

“Dunia pertanian di Indonesia tidak hanya menjadi konsumen produk teknologi pertanian dari luar negeri. Melainkan juga mampu melakukan alih teknologi, sehingga petani-petani Indonesia bisa mandiri,” harapnya.

Persoalan lain yang mendesak dan sedang hangat terjadi saat ini adalah terkait dengan iklim atau cuaca. Yamin menuturkan, petani di Indonesia menjadi sangat terdampak akibat perubahan iklim yang ekstrim.

“Tamu Elnino dan Lanina datang silih berganti, faktor-faktor itu akan mempengaruhi pertanian kita. Di satu sisi ada yang mengalami kekeringan. Tetapi pada sisi yang lain kita juga ada yang mengalami curah hujan yang cukup tinggi. Kondisi itu menimbulkan ancaman kebanjiran yang besar kemungkinan menyebabkan gagal panen,” tegasnya.

Sementara, Prof Totok Agung Dwi Haryanto, pakar Pemuliaan Tanaman dari Unsoed menyampaikan, silih berganti Elnino dan Lanina menjadikan persoalan kekurangan pangan semakin berat.

“Ketahanan pangan memiliki peran besar untuk menciptakan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Sekaligus menjadi bagian untuk melanjutkan cita-cita pendahulu bangsa,” jelasnya.

Terkait dengan perubahan iklim, Totok menyampaikan itu bisa terjadi secara alami. Namun, juga bisa terjadi akibat ulah tangan manusia seperti efek rumah kaca yang menyebabkan menipisnya atmosfer dan menjadikan bumi memanas.

“Panas dari cahaya Matahari yang masuk ke permukaan bumi itu tidak bisa lagi dilepaskan ke angkasa, disebabkan karena adanya lapisan ozon yang tertutup. Sehingga di permukaan Bumi suhunya makin panas,” ungkapnya.

Totok menyatakan, perubahan iklim yang drastis menjadikan siklus menanam yang dimiliki oleh petani tidak tepat. Saat ini, meski masuk musim kemarau, namun masih terjadi hujan. Sehingga tanaman yang membutuhkan sedikit air sulit hidup karena mendapat air berlebih akibat curah hujan yang tinggi.

“Ini berefek pada pertanian, hama penyakit meningkat. Misalnya hujannya itu tambah banyak, tapi kelembabannya tinggi. Itu namanya virus, bakteri, jamur itu happy banget,” katanya.

Terpisah, terkait tawaran solusi, Dewan Pakar MPM PP Muhammadiyah, Syafii Latuconsina fenomena Elnino dan Lanina ini memang silih berganti. Sehingga perlu persiapan yang matang untuk menghadapinya.

“Menariknya Indonesia punya raw material yang cukup banyak untuk bisa mengantisipasi datangnya Elnino dan Lanina,” ungkapnya.

Syafii menyampaikan, biochar dari pembakaran gabah yang tidak sempurna itu bisa menjadi solusi untuk pembenahan tanah secara permanen. Penggunaan biochar berbahan organik ini menjadi alternatif dari bahan-bahan kimia yang merusak tanah.

“Tidak bisa dipungkiri, bahwa penyebab terbesar dari rusaknya tanah sebagai media tanam disebabkan salah satunya oleh penggunaan pupuk atau pestisida kimia yang berlebihan, sehingga menghilangkan unsur-unsur baik dari tanah itu,” tandasnya.

Sumber: Muhammadiyah.or.id

Editor: Aan Hariyanto

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer