31.8 C
Malang
Senin, Oktober 7, 2024
KilasBanyak Pihak Ingin Memecah Belah Bangsa, Pentingnya Literasi Media dan Politik

Banyak Pihak Ingin Memecah Belah Bangsa, Pentingnya Literasi Media dan Politik

Ketua LHKP PP Muhammadiyah Ridho Al-Hamdi.

KETUA Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PP Muhammadiyah Ridho Al-Hamdi mengatakan bahwa banyak pihak berupaya memecah belah persatuan bangsa Indonesia hanya untuk mendapatkan keuntungan.

Hal itu disampaikan Ridho ketika menjadi narasumber di program Ranah Publik bertajuk ”Bhinneka dan Persatuan dalam Pemilu” di TVRI Yogyakarta, Jumat (25/8/2023).

“Misalnya saja para pemodal, mereka ini kan ingin memanfaatkan mengeksploitasi sumberdaya alam, kekayaan Indonesia, kalau ada regulasi yang mereka gak suka, atau khawatir terhadap calon presiden tertentu, maka mereka ini kan pasti akan berupaya untuk memecah belah, membuat situasi gaduh, menjatuhkan calon yang mereka khawatir, atau berusaha memunculkan calon lain, dan sebagainya, itu mungkin saja,” urainya.

Sekarang saja, lanjut Ridho, sudah ada itu yang menggulirkan isu Pemilu 2024 untuk ditunda lagi. “Akhir dari isu ini kan mungkin kalau dibaca adalah pelaksanaan Pemilu berjalan apa adanya, bukan sampai pada Pemilu yang berkualitas dan berintegritas, Pemilu jadi dilaksanakan saja itu sudah Alhamdulillah, ini kan problem,” selorohnya.

Generasi Muda dan Penguatan Literasi

Menurut Ridho, untuk mencegah perpecahan di era yang serba digital seperti saat ini, maka edukasi terhadap masyarakat menjadi tugas yang tidak mudah, namun tetap harus diupayakan dan optimis. “Masyarakat kita harus dicerdaskan, literasi media (digital) dan politiknya harus dikuatkan,” ujarnya.

Menurut Wakil Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu, ‘virus media’ atau ‘virus medsos’ bisa menyerang dan menjangkiti siapapun, sehingga kecakapan dalam berselancar di dunia maya serta menyikapi beragam informasi menjadi hal yang penting.

“(Siapapun) mudah terserang dan terpapar virus medsos, bahkan seorang profesor dan ulama pun bisa terpapar hoax, nah ini PR (Pekerjaan Rumah) yang harus dikuatkan,” terang Ridho.

Lebih lanjut, Ridho mengaku memiliki harapan besar dan optimisme terhadap generasi muda, yakni generasi milenial maupun generasi z (Gen-Z), yang saat ini mendominasi demografi Indonesia.

“Generasi milenial dan Gen-Z harus tetap optimis, mereka harus diberikan pedoman, pegangan umum terkait sosok-sosok yang tepat, misalnya Presiden yang tidak pro-lingkungan jangan dipilih, dan sebagainya,” jelasnya.

Jadi, lanjut Ridho, generasi muda itu jangan hanya dilihat dalam angka statistik saja, yang jumlahnya sekian juta, sekian persen, dan seterusnya. “Tapi harus diberikan pegangan itu,” terangnya. (*)

 Reporter: Ubay NA

Editor: Aan Hariyanto

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer