MANTAN Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengajak warga Muhammadiyah untuk bersama-sama membangun masa depan Jawa Timur yang berkemajuan. Maka dari itu, para pemimpin di Jatim harus siap menjadi game changer.
Harapan itu disampaikan Kofifah saat menjadi pembicara dalam Kajian Ramadhan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur bertajuk: Menunaikan Amanat Kepemimpinan. Kegiatan tersebut digelar di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Sabtu (16/3/2024)
“Saya mencoba mengajak kepada kita semua, kalau kita mau membangun, bagaimana sebetulnya gerakan tajdid, bagaimana gerakan amal dan gerakan ilmu. Bagaimana kita menghadapi masa depan. Maka, salah satunya adalah, saya menyebut, kita harus menyiapkan game changer,” ujarnya Khofifah.
Menurut Mantan Menteri Sosial (Mensos) RI itu, setiap pemimpin, baik secara formal maupun informal, serta di level mana pun, harus siap menjadi seorang game changer, yaitu sosok yang mampu mengubah keadaan.
“Kenapa? Karena ketidakpastian dunia itu adalah sebuah keniscayaan hari ini. Jadi, ketidakpastian dan ketidakpastian, seringkali memberikan multi effect, dan (efek) itu bisa ekonomi, bisa kegiatan sosial, bisa keagamaan, dan seterusnya. Oleh karena itu harus untuk menjadi game changer,” terangnya.
Untuk menjadi seorang game changer, kata Khofifah, pemimpin harus berpikiran terbuka (open mind) dan setidaknya memiliki serta melakukan tiga hal.
“Setiap pemimpin harus punya inovasi, setiap pemimpin harus mau, they have to open mind, membuka kolaborasi, dan kemudian bagaimana seorang pemimpin harus bisa membangun inisiasi-inisiasi. Jadi ada inovasi, ada inisiasi, dan ada kolaborasi,” tandas Khofifah.
Selain Khofifah, hadir juga sebagai pembicara dalam Kajian Ramadhan adalah Ketua Umum dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir dan Prof Abdul Mu’ti.
Ada juga Founder PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah, Founder Cyrus Network Hasan Nasbi, serta Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono.(*)
Reporter: Ubay NA
Editor: Aan Hariyanto
