22.7 C
Malang
Jumat, Oktober 4, 2024
KilasRektor UMM Berharap Aktivis Persyarikatan Bisa Jadi Penerang dalam Konteks Siyasah

Rektor UMM Berharap Aktivis Persyarikatan Bisa Jadi Penerang dalam Konteks Siyasah

Rektor UMM Prof Nazaruddin Malik

REKTOR Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof Nazaruddin Malik meminta para aktivis Persyarikatan untuk menjadi penerang atau pencerah dalam konteks siyasah. Sehingga, akan mampu melahirkan strategi dakwah Islam berkemajuan yang tepat.

“Semua orang yang pikirannya progresif, menjalankan Islam modern, dan beramar maruf nahi munkar adalah termasuk Muhammadiyah. Sebab, Muhammadiyah adalah state of mind (alam pikir),” katanya dalam diskusi Harmoni Membangun Negeri yang dilaksanakan Pusat Studi Islam dan Filsafat UMM, Senin (13/5/2024).

Namun, Prof Nazar menyayangkan ada tarikan-tarikan yang kemudian terjadi ketika dihadapkan pada aspek-aspek siyasah. Maka dari itu, kader dan pengurus Muhammadiyah harus mampu memberi warna terhadap gerakan Islam berkemajuan dalam konteks siyasah.

“Sayangnya pas bersiyasah, ada tarikan secara vertikal, artinya secara struktural, yang punya NBM (Nomor Baku Muhammadiyah), siapapun kader Muhammadiyah dan menjadi pengurus aktif (yang) dia punya NBM, nah kader inilah yang (harus) memberi warna pada gerakan Islam berkemajuan itu sendiri,” terangnya.

Pria yang juga merupakan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur itu pun menyoroti soal persoalan kaderisasi di tubuh Persyarikatan. “Karena itu ketika dalam bersiyasah terjadi persoalan besar, maka berarti ada persoalan di perkaderan kita,” kritiknya.

Lebih lanjut, Prof Nazar menilai, perbedaan sikap dan pendapat dalam politik adalah hal yang lumrah. Karena itu diperlukan kepekaan dalam membaca kondisi serta memformulasikan strategi yang tepat.

Islam berkemajuan, kata dia, bukan hanya menjadi alat untuk mempertajam tauhid. Lebih dari itu, dengan ketauhidan yang tajam harus mampu memberi warna dan menjadi penerang di dalam situasi kegelapan, menjadi pencerah dalam bersiyasah.

“Itulah politik, itulah siyasah, bahwa penciuman yang tajam, indera yang dinyalakan semua, early warning yang baik, jauh menyambung ke dalam hati tentang bagaimana strategi yang tepat, itulah dakwah Islam berkemajuan itu,” ujarnya.

“Karena menempatkan Islam (berkemajuan) tidak hanya sebagai alat untuk mempertajam tauhid, tapi ketajaman tauhid itu justru memberikan nyala, memberikan senter bagi kita untuk melihat bagaimana sebenarnya harus melakukan pilihan-pilihan dan siyasah yang tepat itu tadi,” pungkasnya.

Reporter: Ubay NA 

Editor: Aan Hariyanto 

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer