SEKRETARIS Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof KH Abdul Mu’ti mengatakan umat Islam saat ini perlu membangun relasi sosial yang baru dalam momen perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah. Salah satunya melalui tradisi mudik spiritual dan juga tradisi mudik sosial.
Mu’ti menerangkan, sebagaimana ritual mudik tahunan, dalam dalam konteks ini, mudik sosial berkaitan dengan eksistensi manusia sebagai makhluk sosial yang saling berinteraksi satu dengan lainnya.
“Mulia tidaknya kita tergantung bagaimana membangun relasi sosial yang sebaik-baiknya,” jelas Mu’ti pada Rabu (10/4/2024).
Sementara, kata dia, mudik kultural bisa diartikan sebagai upaya untuk merawat budaya yang baik sekaligus menciptakan budaya baru yang lebih baik.
Sehingga, berbagai tradisi Idul Fitri di negeri ini menjadi bagian untuk melakukan rekonsiliasi sosial terhadap sesama warga masyarakat, tanpa diskriminatif.
“Kita melakukan tidak hanya sekadar islah yang bersifat spiritual dan islah sosial. Di mana kita saling memaafkan dan kemudian membangun relasi yang lebih baik lagi. Sekarang kita tatap masa depan yang lebih baru,” tuturnya.
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu pun mendorong dalam momentum Hari Raya Idul Fitri memuat semangat kebersamaan dan kerukunan antar sesama warga bangsa. Inilah yang tersimpulkan dibalik penggunaan pakaian terbaik dan pakaian baru pada momen Idul Fitri setiap tahunnya.
“Mudah-mudahan dengan semangat kebersamaan dan semangat kerukunan itu kita bisa meraih kemajuan dalam hidup,” pungkasnya.
Sumber: Muhammadiyah.or.id
Editor: Aan Hariyanto