22.1 C
Malang
Senin, Maret 17, 2025
KilasUsai Diperiksa Kejagung Soal Korupsi Pertamina, Ahok: Saya Juga Kaget!

Usai Diperiksa Kejagung Soal Korupsi Pertamina, Ahok: Saya Juga Kaget!

Eks Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), usai memenuhi panggilan Kejagung RI untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi di Pertamina, Kamis (13/3/2025). (Foto: Tangkapan layar/ Ubay NA)
Eks Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), usai memenuhi panggilan Kejagung RI untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi di Pertamina, Kamis (13/3/2025). (Foto: Tangkapan layar/ Ubay NA)

MAKLUMAT — Mantan Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, memenuhi panggilan Kejaksaan Agung (Kejagung) RI untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi di Pertamina pada Kamis (13/3/2025).

Usai pemeriksaan, Ahok menyampaikan bahwa dirinya hadir untuk memberikan keterangan berdasarkan data yang ada. Ia menegaskan bahwa seluruh agenda rapat komisaris dan direksi di Pertamina terekam dan tercatat.

“Saya sampaikan bahwa agenda rapat kami itu terekam dan tercatat. Silakan Kejaksaan Agung meminta data dari Pertamina. Saya hanya bisa mengingatkan kapan rapat itu terjadi dan apa saja yang dibahas,” ujar Ahok.

Terkait kasus ini, Ahok mengaku terkejut dengan beberapa temuan yang diungkap penyidik. “Saya juga kaget-kaget, loh. Kok gila juga, ya? Saya tidak tahu soal itu. Wajar kalau kita tidak tahu karena posisi kita di atas,” katanya.

Ahok menjelaskan bahwa pemeriksaannya berlangsung cukup lama karena ia menjadi saksi bagi sembilan orang yang diperiksa. “Saya hanya diminta membaca dan menandatangani dokumen-dokumen yang jumlahnya banyak, setiap orang bisa sampai 67 halaman,” ungkapnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyoroti persoalan ketahanan energi nasional. Menurutnya, ada upaya untuk membuat mekanisme pengadaan minyak yang lebih efisien dan transparan, termasuk penggunaan standar internasional agar Indonesia dapat memiliki cadangan energi yang cukup untuk jangka panjang.

“Saya ingin agar Indonesia punya ketahanan energi minimal enam bulan sampai satu tahun. Kalau sistem ini diterapkan, kita bisa langsung membeli minyak tanpa harus menunggu proses tender yang lama,” jelasnya.

Ia juga mengungkap adanya hambatan dalam implementasi kebijakan di internal Pertamina. “Semua sudah ada aturan dan mekanisme, tapi kalau tidak dijalankan ya percuma. Kenapa kebijakan tertentu tidak dilakukan? Itu yang harus ditanyakan ke direksi,” tambah Ahok.

Tak hanya itu, Ahok menegaskan dan memastikan dirinya siap kembali memenuhi panggilan Kejagung jika masih dibutuhkan. Kejagung juga masih terus mengusut dugaan korupsi di Pertamina dan telah memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap kasus ini.

_____

Penulis: Habib Muzaki | Editor: Ubay NA

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT

ARTIKEL LAINNYA

Populer