MAKLUMAT — Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah menggelar rapat kerja (Raker MPI) pada Sabtu-Ahad, 15-16 Februari 2025, di Kota Bandung, Jawa Barat.
Raker ini dihadiri oleh anggota dan pimpinan MPI serta Ketua PP Muhammadiyah. Tujuan raker ini untuk memperkuat konsolidasi dan mengevaluasi kemajuan program-program yang telah dilaksanakan.
Ketua MPI PP Muhammadiyah, Muchlas MT, menyampaikan, raker MPI kali ini sangat penting sebagai ajang konsolidasi dan memperkuat tim dalam menjalankan program-program dakwah Muhammadiyah. Pada kesempatan ini, juga dibahas laporan perkembangan dari setiap bidang MPI PP Muhammadiyah untuk melihat sejauh mana capaian yang telah diraih.
Muchlas mengungkapkan bahwa dalam Muktamar Muhammadiyah ke-49 yang akan diselenggarakan di Sumatera Utara pada tahun 2027. TV Muhammadiyah (TVMU) rencananya akan menjadi TV Official. Oleh karena itu, perlu adanya konsolidasi program yang lebih baik di setiap awal tahun.
“Semoga raker ini bisa meningkatkan kinerja majelis kami yang sudah diakui sebagai yang paling produktif dalam periode kepemimpinan saat ini. Pencapaian kami ini perlu ditiru oleh majelis dan lembaga lain di Muhammadiyah,” ujar Muchlas.
Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad, dalam pidatonya mengungkapkan pentingnya MPI untuk mengefektifkan kerja-kerja yang belum selesai. Dia berharap raker ini bisa menjadi ajang untuk mengevaluasi dan merefleksikan program-program yang telah dijalankan.
Dadang juga memberikan apresiasi terhadap keberhasilan MPI dalam memajukan museum Muhammadiyah, yang mengintegrasikan artefak fisik dan digitalisasi, sehingga dapat diakses di berbagai platform media digital.
“Apresiasi juga kami berikan untuk LabMu yang terus berkembang, serta penerbitan buku-buku yang semakin banyak oleh MPI,” kata Dadang. Dia juga menambahkan bahwa TVMU kini telah merambah ke berbagai kota besar di Indonesia, yang menunjukkan keberhasilan inovasi dan kreativitas dalam mengembangkan dakwah Muhammadiyah melalui media digital.
Dadang menekankan bahwa MPI adalah ujung tombak dakwah Muhammadiyah di era teknologi dan informasi digital. Oleh karena itu, MPI harus mampu menjawab tantangan dakwah masa depan dengan memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan konten dakwah yang menarik, edukatif, dan inspiratif.
Kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal, juga menjadi salah satu kunci sukses yang disorot oleh Dadang. Kerja sama dengan lembaga pendidikan, media, dan organisasi masyarakat diharapkan dapat memperluas jaringan dakwah Muhammadiyah. Dia juga menekankan pentingnya peningkatan sumber daya manusia (SDM) dengan pelatihan yang relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan dakwah saat ini.
“MPI harus melaksanakan setiap program dengan transparan dan akuntabel, sesuai dengan prinsip-prinsip Islam dan kebijakan organisasi,” pungkas Dadang, mengakhiri pidatonya di acara raker tersebut.
