KETUA Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PWM Jatim Muhammad Mirdasy mengatakan salah satu syarat supaya kelompok masyarakat yang kecil segi jumlah mampu menang mengalahkan kelompok yang lebih besar jumlahnya adalah jangan mudah haus.
Gus Mirdas, begitu ia karib disapa, kemudian berkisah tentang perjuangan Jalut melawan penguasa Thalut. Yakni, dalil yang membicarakan kisah tentang perjuangan kelompok masyarakat kecil pimpinan Jalut bisa mengalahkan kelompok yang superior, yakni kelompok yang lebih besar pimpinan Thalut.
“Nah, syarat agar kelompok kecil Jalut bisa menang melawan kelompok besar adalah tidak boleh minum banyak-banyak. Jangan kita mudah haus. Sebab, jika mudah haus dan terlalu banyak minum, maka tidak akan fokus. Bahkan, akan sulit bergerak. Masalahnya, kalau semuanya haus, jadinya kan berbahaya,” ujarnya ketika sambutan acara Regional Meeting VII, Sabtu (23/9/2023).
Kegiatan tersebut diadakan LHKP PWM Jatim di Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG). Agenda untuk mengonsolidasikan visi, misi dan gerakan politik Muhammadiyah di daerah-daerah itu kali ini melibatkan perwakilan LHKP PDM Gresik dan Lamongan, PDA, PCM, dan Ortom Muhammadiyah se Gresik dan Lamongan.
Mantan Ketua DPW Partai Perindo itu lantas melemparkan sebuah pertanyaan, apakah warga Muhammadiyah itu termasuk kelompok yang mudah haus atau kelompok yang merasa dirinya cukup, alias kelompok yang mudah kenyang?
“Kita jangan jadi kelompok mudah haus. Tentunya itu bisa diartikan tidak mudah haus dalam banyak aspek, bukan hanya haus secara harfiah saja,” terang Mantan Ketua PWPM Jatim itu di depan hadirin.
Syarat selanjutnya, Gus Mirdas mengungkapkan, warga Muhammadiyah yang diketahui jumlahnya tidak besar tersebut harus bisa berserikat. Warga Muhammadiyah juga harus solid dalam membangun kekuatan. Terutama dalam konteks politik.
“Jadi, jangan mudah haus, dan kita harus bersatu, serta mau berserikat. Kita harus seperti sebuah bangunan yang kokoh dalam memperjuangkan misi Persyarikatan. Tak terkecuali ketika berpolitik,” tegasnya.
Gus Mirdas kemudian menyitir al Qur’an Surah As-Saff Ayat 4. Ayat tersebut artinya: Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.(*)
Reporter: Ubay NA
Editor: Aan Hariyanto
