MDMC Kerahkan Seluruh Kekuatan Relawan Bantu Wilayah Bencana Sumatera

MDMC Kerahkan Seluruh Kekuatan Relawan Bantu Wilayah Bencana Sumatera

MAKLUMAT – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengambil langkah besar merespons bencana alam di Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar). Mereka segera menggerakkan dukungan berskala nasional, mengerahkan seluruh kekuatan relawan demi menghadapi dampak buruk Siklon Senyar.

Badai Siklon Senyar yang memicu hujan ekstrem, banjir, dan longsor pada 25 November 2025 lalu menyebabkan kerusakan luas dan korban jiwa di tiga provinsi tersebut. Kondisi ini menuntut respons cepat dan terkoordinasi dari berbagai unsur MDMC mulai dari tingkat pusat hingga wilayah.

240 Relawan Lintas Pulau Langsung Diterjunkan

MDMC tidak menunggu lama. Mereka langsung mengirimkan tim asistensi tanggap darurat sekaligus mengoordinasikan pengerahan tim-tim profesional MDMC se-Regional Sumatera dan MDMC se-Jawa. Total, sedikitnya 240 personel relawan dikerahkan pada kloter pertama ke Aceh, Sumut, dan Sumbar.

“Pendekatan ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan mendesak penyintas sekaligus menjaga keberlangsungan layanan dasar di lokasi terdampak,” ujar Wakil Sekretaris LRB PP Muhammadiyah, Budi Santoso. Ia menegaskan, pos pelayanan akan terus berkembang sesuai kebutuhan di lapangan.

Pola penempatan dukungan ditata berdasarkan wilayah terdampak.

  • Sumatera Barat (Sumbar): MDMC mengerahkan relawan dari provinsi di Sumatera yang tidak terdampak langsung, yakni Sumatera Selatan, Riau, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, dan Jambi. Mereka fokus mendirikan 7 lokasi pos pelayanan di Sumbar.

  • Sumatera Utara (Sumut): Dukungan difokuskan melalui penguatan tim dari MDMC Jawa Tengah dan MDMC Jawa Timur. Tim ini akan bertugas di wilayah Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Sibolga, hingga Langkat dengan mendirikan 4 lokasi pos pelayanan.

  • Aceh: MDMC Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan MDMC Jawa Barat dikerahkan. Kedua tim ini ditempatkan di wilayah Lhokseumawe dan Bireuen, menyiapkan 3 lokasi pos pelayanan.

Baca Juga  Wamendikdasmen Dorong Wisudawan UMTAS Siap Hadapi Perubahan Zaman dan Jadi Penggerak Perubahan Sosial

Layanan Kunci Berdiri Hingga Januari 2026

Relawan kloter pertama ini terdiri dari Tim Emergency Medical Team (EMT) MDMC yang berasal dari 13 RS Muhammadiyah–’Aisyiyah, tim psikososial, tim logistik, tim manajemen posko koordinasi dan data-informasi (datin), serta Tim SAR Muhammadiyah.

Pos pelayanan yang didirikan menyediakan berbagai jenis layanan utama. Layanan tersebut mencakup kesehatan, dukungan psikososial, penyediaan air bersih, hunian darurat, pendidikan darurat, serta distribusi bantuan permakanan dan logistik nonpangan.

“Seluruhnya akan bersinergi dengan pemerintah daerah, lembaga penanggulangan bencana, dan jaringan kemanusiaan lainnya di lapangan,” tambah Budi Santoso.

Muhammadiyah menetapkan masa penugasan relawan MDMC pada fase Tanggap Darurat ini hingga 5 Januari 2026. Kebijakan ini akan menyesuaikan lagi sesuai perkembangan situasi di masing-masing daerah. Seluruh operasi darurat ini didukung sepenuhnya oleh Lazismu.***

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *