28.7 C
Malang
Sabtu, November 23, 2024
KilasAisyiyah Terjunkan Kader di 210 TPS Pantau Pemilu Jurdil dan Inklusif

Aisyiyah Terjunkan Kader di 210 TPS Pantau Pemilu Jurdil dan Inklusif

Relawan Pemantau Pemilu Aisyiyah di TPS 17 Dusun Lemahbang, Margomulyo, Balen, Bojonegoro

KOMITMEN ‘Aisyiyah mendukung pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) yang substantif dan inklusif dibuktikan dengan berpartisipasi aktif dalam pendidikan pemilih. Juga keterlibatan Aisyiyah sebagai pemantau pelaksanaan pemilu.

Pada Pemilu 2024 ini, ‘Aisyiyah menerjunkan sebanyak 210 pemantau Pemilu yang tersebar di 210 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Relawan Aisyiyah memantau jalannya Pemilu di 10 Kabupaten/Kota yang berkoordinasi dengan Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat atau JPPR.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Tri Hastuti Nur Rochimah mengatakan, sejak tahun 2004, Aisyiyah sudah tergabung dalam Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat atau JPPR.

Selain itu, ‘Aisyiyah juga melakukan skema pemantauan yang lain di banyak kabupaten dengan memantau di TPS berkoordinasi dan Bawaslu di tingkat kabupaten.

“Misalnya di Kabupaten Gresik terdapat 50 pemantau dari ‘Aisyiyah,” ujar Tri Hastuti, Rabu (14/2/24).

Tri Hastuti menyebutkan, para pemantau Pemilu ini melibatkan perempuan dan juga teman-teman difabel yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan pemantauan.

“‘Aisyiyah juga membekali para pemantau dengan instrumen pemantauan untuk menangkap situasi di TPS apakah Pemilu yang dilaksanakan sudah inklusif dan jurdil, tanpa kecurangan,” jelasnya.

Pemantauan Pemilu pada tahun 2024 ini, kata Tri Hastuti, juga menekankan terlaksananya Pemilu yang inklusif yang aksesibel bagi semua termasuk bagi kelompok yang berkebutuhan khusus yakni difabel, lansia, juga ibu hamil maupun ibu menyusui.

“Para pemantau juga memastikan kelompok yang berkebutuhan khusus dan memerlukan bantuan mobilitas untuk dapat memberikan suaranya ke TPS bisa mendapatkan layanan yang dibutuhkan dari KPPS,” ungkapnya.

Lebih lanjut Tri Hastuti menjelaskan, Aisyiyah juga melibatkan 20 orang enumerator atau pengolah data untuk mengolah instrumen yang sudah terkumpul oleh para pemantau.

“Hasil pemantauan ini nantinya akan diolah dan berbagai temuan yang mungkin terjaring dari instrumen ini dapat menjadi masukan dari ‘Aisyiyah untuk perbaikan Pemilu selanjutnya, termasuk pelaksanaan pemilihan kepala daerah bulan November 2024,” tandasnya.(*)

Reporter: Suri

Editor: Aan Hariyanto 

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer