HASIL pemantauan Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Jatim menunjukkan animo masyarakat terhubung politik dan pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024 masih sangat rendah.
Koordinator Sekretariat Provinsi (Sekprov) JPPR Jatim Amiq Fikriyanti mengungkapkan, berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh pihaknya diketahui sekitar 54 persen responden mengaku tak berkaitan sama sekali dengan pembahasan-pembahasan Pemilu 2024.
“Ini menjadi PR (pekerjaan rumah), tentunya bukan hanya bagi penyelenggara Pemilu baik KPU ataupun Bawaslu, tapi juga menjadi tanggungjawab kita bersama,” katanya saat menjadi narasumber di sebuah talk show politik.
Menurut perempuan yang akrab dipanggil Amiq itu, partisipasi masyarakat atau para pemilih itu bukan hanya ketika datang dan memilih di tempat pemungutan suara (TPS) pada saat pemungutan suara saja. Tetapi juga mengawal tahapan-tahapan proses Pemilu yang sudah berlangsung itu juga bagian dari partisipasi.
Oleh sebab itu, diperlukan edukasi dan sosialisasi Pemilu yang itu hukumnya wajib. Sehingga masyarakat terbiasa untuk melakukan diskusi atau obrolan pembahasan terkait Pemilu dan akan berdampak positif pada partisipasi masyarakat bukan hanya untuk datang dan memilih di TPS.
“Mengawal tahapan proses pemilu yg sudah berlangsung itu pun bentuk dari partisipasi masyarakat untuk menyukseskan Pemilu,” ujarnya. (*)
Reporter: Ubay
Editor: Aan Hariyanto
