MAKLUMAT — Komisi V DPR RI menyetujui usulan tambahan anggaran sebesar Rp 345 miliar bagi Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes-PDT). Anggaran tersebut berasal dari pinjaman dan hibah luar negeri, yang akan dialokasikan untuk memperkuat pembangunan desa.
“Komisi V DPR RI menyetujui usulan penambahan alokasi anggaran Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dalam APBN Tahun Anggaran 2025 yang bersumber dari pinjaman dan hibah luar negeri,” ujar Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae saat membacakan kesimpulan Rapat Kerja (Raker) bersama Kemendes-PDT di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/3/2025).
Fokus Program P3PD dan TEKAD
Mendes-PDT Yandri Susanto menjelaskan bahwa tambahan anggaran tersebut akan digunakan untuk dua program utama, yakni Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD), serta Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD).
“Program-program ini, baik P3PD maupun TEKAD, akan meningkatkan ekonomi keluarga di desa dan meningkatkan sumber daya manusia di desa. Termasuk, ketahanan iklim, pendamping desa, dan lain sebagainya. Jadi inti pokoknya, itu akan kita maksimalkan ke desa-desa biar Bangun Desa, Bangun Indonesia bisa terwujud,” kata Yandri.
Yandri juga menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi dukungan Komisi V DPR RI. Ia menegaskan pentingnya sinergi dalam menjalankan program-program desa. “Terima kasih kepada semua anggota Komisi V DPR RI yang sudah merespons atas persetujuannya tadi dan juga ada beberapa saran dan masukan,” ujarnya.
“Apa pun yang diputuskan di sini adalah milik kita bersama. Jadi, program yang sudah disetujui tadi akan disinergikan antara Kemendes-PDT dan Komisi V DPR RI,” sambung politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Dorong Pemberdayaan Masyarakat Desa
Lebih lanjut, Yandri menyebut persetujuan DPR atas tambahan anggaran tersebut menjadi kabar baik bagi desa-desa, karena akan memaksimalkan pendampingan serta pemberdayaan bagi masyarakat desa.
“Tambahan anggaran dari luar negeri untuk mendukung dan memaksimalkan berbagai program pengembangan masyarakat desa. Perlu adanya sumber daya yang memadai baik secara potensi yang dikelola dengan benar hingga stimulan bantuan-bantuan pengembangan perekonomian desa,” harapnya.
“Semoga apa yang kami upayakan lewat realisasi penambahan anggaran ini membawa manfaat yang lebih nyata bagi kemajuan desa di seluruh Indonesia. Bangun Desa, Bangun Indonesia!” pungkas Yandri.
Dengan persetujuan terhadap tambahan anggaran dari luar negeri untuk Kemendes-PDT itu, diharapkan pembangunan desa semakin optimal, serta mampu memberikan dampak positif yang nyata bagi kesejahteraan masyarakat hingga di pelosok-pelosok tanah air.
