MAKLUMAT – BYD kembali memimpin pasar penjualan mobil penumpang di China sepanjang 2024 lalu. Berdasarkan laporan Sina Finance melalui CNC, BYD menjual mobil mencapai 3,49 juta unit atau senilai USD58,1 miliar (sekitar Rp943,3 triliun)!

Angka yang fantastis ini menempatkan pabrikan asal Shenzhen, Guangdong, China ini berada di urutan teratas. Keberhasilan ini membuat Mercedes Benz dan Volkswagen masing-masing di urutan kedua dan ketiga.

Dua pabrikan asal Jerman ini meraup penjualang masing-masing Rp691,1 triliun dan Rp680,2 triliun. Terlebih lagi Volkswagen yang dihadapkan layoff atau pemutusan hubungan kerja besar-besaran, masih mampu unjuk gigi.

Mobil China Merajai Penjualan

Hal yang menjadi sorotan adalah dua pabrikan otomotif asal China, Aito dan Li Auto. Aito, yang merupakan bagian dari HIMA (Harmony Intelligent Mobility Alliance), menjual 390.000 kendaraan dengan harga transaksi rata-rata USD55.500, mencapai pendapatan penjualan USD21,4 miliar.

Adapun Li Auto mencatatkan prestasi gemilang dengan menjual lebih dari 500.000 unit sepanjang 2024, atau naik 33 persen (YoY). Li Auto menjadi produsen kendaraan listrik pertama di China yang mencapai angka pengiriman tahunan tersebut.

Kehadiran merek-merek ini menggambarkan pergeseran besar di pasar mobil China. Di mana mobil listrik semakin mendominasi dan menggeser produsen mobil tradisional seperti Geely, Chery, dan Changan.

Tesla Tersungkur di China

Tesla yang selama ini menjadi bahan pembicaraan publik otomotif global berada di urutan keempat. Pabrikan milik Elon Musk ini hanya mencatat pembukuan USD22,3 miliar atau Rp362 triliun lebih.

Dari data ini menggambarkan Tesla menghadapi tantangan yang cukup kompetitif di Negeri Panda. Bisa jadi Tesla menjadi pemimpin pasar dalam penjualan kendaraan listrik, namun tertinggal dari produsen mobil lama di salah satu pasar terpentingnya.