MAKLUMAT – Setahun mendampingi Presiden Prabowo Subianto di Istana, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dinilai belum sepenuhnya berhasil membangun kepercayaan publik terhadap kualitas kepemimpinannya.
Analis komunikasi politik Hendri Satrio menilai citra Gibran masih terlalu lekat dengan bayang pengaruh Joko Widodo, ayahnya. Kondisi ini membuat publik belum melihat kontribusi nyata Gibran dalam pemerintahan.
“Gibran harus membuktikan kualitasnya agar masyarakat percaya. Jangan hanya dipersepsikan sebagai wakil presiden yang tidak mengganggu presiden,” ujar Hendri Satrio di Jakarta, Rabu (22/10).
Menurut Hendri, persepsi publik terhadap Gibran selama ini cenderung negatif karena dianggap “terbantu” oleh posisi dan pengaruh politik Jokowi, baik ketika menjabat Wali Kota Solo maupun kini sebagai Wakil Presiden.
“Yang perlu diperbaiki Gibran adalah trust level, kepercayaan masyarakat terhadap kualitas dirinya. Karena selama ini citranya selalu dikaitkan dengan bantuan sang ayah,” tegasnya.
Hendri membandingkan Gibran dengan para wakil presiden sebelumnya Ma’ruf Amin, Boediono, dan Jusuf Kalla yang dinilai memiliki dukungan substansial terhadap presiden dan berperan aktif dalam kebijakan pemerintahan.
Sebagai langkah konkret, Hendri menyarankan Gibran untuk fokus pada isu-isu krusial yang masih menggantung di mata publik, termasuk polemik ijazah yang sempat mencuat. “Tunjukkan saja ijazahnya. Jangan seperti ayahnya yang kasusnya masih menggantung,” tandas dia.
Dengan kepercayaan publik yang masih rendah dan sorotan tajam terhadap kemandiriannya, Gibran kini menghadapi ujian besar, yakni harus membuktikan bahwa dirinya bukan sekadar pelanjut nama besar, melainkan pemimpin muda yang benar-benar berkapasitas.
