MAKLUMAT – Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI mengenalkan dan menyosialisasikan platform aplikasi Sistem Informasi Perjalanan Anggota dan Tenaga Ahli alias SIMERPATI, Kamis (28/11/2024).
SIMERPATI dimaksudkan sebagai langkah inovatif dengan harapan dapat meningkatkan efisiensi sistem perjalanan dinas.
Deputi Administrasi Setjen DPR RI Sumariyandono dan Kepala Biro Keuangan Rahmad Budiaji hadir langsung dan menyosialisasikan serta memberi paparan tentang manfaat dan keunggulan aplikasi berbasis digital tersebut.
Melansir Parlementaria pada Kamis (28/11/2024), Sumariyandono menjelaskan aplikasi tersebut dirancang untuk mempermudah proses administrasi perjalanan dinas bagi para anggota DPR, tenaga ahli, maupun staf ahli.
“Tujuannya adalah (untuk) memfasilitasi perjalanan dinas baik dalam pengawasan, anggaran, maupun tugas legislasi,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Sumariyandono mengapresiasi lahirnya platform aplikasi tersebut, yang menurutnya telah mempermudah administrasi maupun pengarsipan.
Sebab, kata dia, proses yang sebelumnya dilakukan secara manual seperti pengumpulan dokumen kertas yang tebal atau antrean di loket, kini digantikan dengan sistem digital yang lebih cepat dan transparan dengan adanya SIMERPATI.
Lebih lanjut, Sumariyandono menyebut, sosialisasi itu bakal ia gelar dalam beberapa batch atau gelombang.
Hal tersebut, guna memastikan agar semua pihak terkait mengerti, memahami cara kerja, serta mengoptimalkan penggunaan aplikasi tersebut.
“Melalui aplikasi ini, dokumen perjalanan dinas cukup satu lembar saja, dan prosesnya bisa dipantau secara real-time tanpa harus datang langsung ke loket,” ungkapnya.
Di sisi lain, Rahmad Budiaji menyebut SIMERPATI sebagai implementasi nyata dari e-government untuk mendukung cara kerja yang lebih fleksibel.
Rahmad menjelaskan, platform aplikasi itu telah mengintegrasikan seluruh proses perjalanan dinas.
“Mulai dari pengajuan hingga pertanggungjawaban, dengan modul digital yang terhubung dengan aplikasi keuangan lainnya, seperti SAKTI,” terangnya.
“Ini bukan sekadar digitalisasi, tetapi sepenuhnya berbasis born digital, sehingga seluruh dokumen langsung terintegrasi dalam sistem,” imbuh Rahmad.
