MAKLUMAT — Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan puji-pujian selangit kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, usai melancarkan serangan ke fasilitas nuklir Iran, Ahad (22/6/2025).
Dalam sebuah pesan video yang beredar, Netanyahu mengucapkan terima kasih kepada Trump karena telah menyerang fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Ia menyebut keputusan Trump tersebut sebagai hal yang “berani” dan berkata, “Pertama datanglah kekuasaan, lalu perdamaian.”
“Selamat, Presiden Trump. Keputusan berani Anda untuk menargetkan fasilitas nuklir Iran dengan kekuatan Amerika Serikat yang luar biasa dan benar akan mengubah sejarah,” katanya.
“Sejarah akan mencatat bahwa Presiden Trump bertindak untuk menyangkal rezim paling berbahaya di dunia, senjata paling berbahaya di dunia,” lanjut Netanyahu.
Menurut laporan Saluran Israel 14, Trump langsung melakukan panggilan telepon dengan Netanyahu setelah melakukan serangan terhadap tiga lokasi fasilitas nuklir Iran tersebut.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa militer AS telah bergabung dengan Israel dalam meluncurkan serangan militer terhadap Iran.
“Kami telah menyelesaikan serangan kami yang sangat berhasil terhadap tiga lokasi nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan,” tulis Trump di Truth Social.
AS menargetkan situs nuklir Iran dengan menjatuhkan enam bom penghancur bunker di fasilitas Fordo dengan pesawat pengebom B-2, bersama dengan 30 serangan rudal jelajah Tomahawk yang diluncurkan dari kapal selam di fasilitas Natanz dan Isfahan, menurut sebuah laporan.
Di sisi lain, militer Israel juga mengumumkan status siaga tinggi, penangguhan pendidikan, larangan pertemuan, dan penghentian pekerjaan yang tidak penting setelah serangan AS ke Iran tersebut.