MAKLUMAT – Pekan ini, Surabaya tak hanya jadi kota niaga dan industri. Ia juga menjadi ruang pertemuan antara aspirasi memiliki kendaraan dan akses terhadap pembiayaan yang makin inklusif.
Mandiri Auto Fest 2025, yang digelar di Tunjungan Plaza 3 pada 16–20 Juli, membawa narasi ini ke tengah publik. Di balik deretan mobil dan promo kredit, ada misi yang lebih luas: menghadirkan pembiayaan yang ramah bagi masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan industri otomotif di Jawa Timur.
Bagi Bank Mandiri dan Mandiri Utama Finance (MUF), gelaran ini bukan sekadar ajang promosi. Jawa Timur adalah salah satu kontributor utama pembiayaan kendaraan secara nasional, dan Surabaya menjadi episentrum dari geliat tersebut.
“Kami berharap Mandiri Auto Fest 2025 menjadi kesempatan istimewa bagi masyarakat Surabaya dan sekitarnya untuk memiliki kendaraan impian dengan proses pembiayaan yang mudah, cepat, dan kompetitif,” ujar Reza Adriansyah, Senior Vice President Consumer Loan Group Bank Mandiri.
Dorong Geliat Ekonomi Berkelanjutan
Lebih dari sekadar kemudahan administratif, menurut Reza, sinergi antara Bank Mandiri dan MUF menjadi bagian dari strategi besar untuk mendukung mobilitas masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Artinya, kendaraan tak hanya berada di posisi sebagai komoditas konsumtif, tetapi sebagai alat produktivitas.
Berbagai penawaran pembiayaan tersedia. Malah lengkap: suku bunga mulai dari 1,99 persen, uang muka ringan mulai 10 persen, bebas biaya provisi, hingga cashback hingga Rp2,5 juta untuk pengguna aplikasi Livin’.
Namun angka-angka ini hanya permukaan dari skema inklusi finansial yang lebih luas—mendekatkan layanan perbankan kepada masyarakat yang selama ini mungkin kesulitan mengaksesnya.
Surabaya Pintu Gerbang Mobil Listrik
Regional CEO Bank Mandiri Region VIII/Jawa 3, Hendra Wahyudi, menambahkan bahwa potensi otomotif di Jawa Timur ditopang oleh populasi besar, daya konsumsi tinggi, dan infrastruktur yang terus berkembang.
“Karena itu, Mandiri Auto Fest di Surabaya menjadi langkah strategis untuk mendekatkan layanan pembiayaan kendaraan kepada masyarakat. Kami turut mendorong percepatan kepemilikan kendaraan,” ujarnya.
Tak berhenti pada kendaraan konvensional, Bank Mandiri dan MUF juga membawa narasi keberlanjutan dalam pameran ini. Direktur Mandiri Utama Finance, Dapot Parasian Sukoco Sinaga, menyampaikan bahwa MUF turut menyediakan skema pembiayaan untuk kendaraan listrik.
Tentunya meliputi Battery Electric Vehicle (BEV) dan Hybrid Electric Vehicle (HEV). “Kami juga ingin mendorong adopsi kendaraan listrik sebagai bagian dari komitmen keberlanjutan,” ucapnya.
Peran Perbankan Dukung Kebangkitan Otomotif
Langkah ini sejalan dengan upaya penerapan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) dalam layanan pembiayaan. Dalam konteks ini, Mandiri Auto Fest tidak hanya menjadi tempat bertemunya konsumen dan dealer. Agenda ini turut menjadi medan awal perubahan—dari konsumsi kendaraan ke arah mobilitas hijau.
Berbagai fasilitas tambahan seperti trade-in kendaraan, test drive, hingga konsultasi pembiayaan turut hadir untuk memberi pengalaman yang komprehensif bagi pengunjung. Dengan pendekatan digital dan layanan instant approval, Bank Mandiri berharap proses kepemilikan kendaraan bisa jadi lebih efisien dan menyenangkan.
Lima hari mungkin terdengar singkat untuk sebuah pameran. Tapi Mandiri Auto Fest 2025 membawa pesan yang lebih panjang: bahwa mobilitas adalah hak, bukan kemewahan.
Dan bahwa di tengah ekonomi yang terus bergerak, akses terhadap kendaraan harus berbarengan dengan kemudahan finansial. Pastinya tak bisa abaik dengan keberlanjutan dan komitmen dari para pelaku industri.
