MAKLUMAT — Memperingati Hari Hepatitis Sedunia pada Senin (28/7/2025), Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan (RSMAD) Kota Kediri, menyelenggarakan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS).
dr. Yuni Hendrati Sulfia, yang mrupakan Koordinator PKRS sekaligus Kepala seksi Rekam Medis (Kasi RM) RSMAD, menjadi narasumber dalam kegiatan yang dilangsungkan di depan Poli Penyakit dalam RSMAD tersebut.
Sasaran utama PKRS kali ini adalah pasien dan keluarga yang mengantre periksa di Poli Penyakit dalam RSMAD, namun tidak sedikit keluarga dan pasien dari poli yang lain juga mengikuti paparan Informasi terkait Hepatitis ini.
Katiran, salah satu keluarga pasien yang mengantre ke Poli Penyakit Dalam, mengaku senang mendapatkan informasi sembari menunggu antrean pemeriksaan.
“Sangat merasa senang, karena ada tambahan Ilmu pengetahuan yang bisa didapat, sambil menunggu antrian yang cukup padat, karena istri saya dapat nomer antrian ke 17,” ujarnya.
“Selain pelayanannya yang bagus, kegiatan sosialisasi seperti ini yang membuat kami senang periksa di rumah sakit ini, semoga RSMAD semakin besar dan memberikan manfaat untuk masyarakat,” kata pasien lain bernama Srinatun, yang melakukan kontrol pasca rawat inap.
Sebagai informasi, Hari Hepatitis Sedunia sendiri diperingati rutin setiap tanggal 28 Juli, yang bertujuan untuk meningkatkan upaya nasional dan internasional dalam penanggulangan hepatitis.
Melansir laman resmi organisasi kesehatan dunia (WHO), tanggal 28 Juli dipilih sebagai peringatan Hari Hepatitis Sedunia karena bertepatan dengan hari ulang tahun ilmuwan penemu virus Hepatitis B (HBV) yang juga peraih nobel, Dr Baruch Blumberg. Ia juga adalah sosok yang mengembangkan tes diagnostik, serta vaksin untuk virus tersebut.
Hepatitis sendiri merupakan peradangan hati yang disebabkan oleh virus. Diketahui, terdapat lima jenis utama virus hepatitis, yakni tipe A, B, C, D, dan E.
Di tahun ini, peringatan Hari Hepatitis Sedunia mengangkat tema ‘Hepatitis: Let’s Break It Down‘, yang menyerukan tindakan untuk menghilangkan hambatan finansial, sosial, dan sistemik-termasuk stigma-yang menghalangi eliminasi hepatitis dan pencegahan kanker hati.
Tema ini juga menekankan perlunya menyederhanakan, meningkatkan skala, dan mengintegrasikan layanan hepatitis ke dalam sistem kesehatan nasional. Termasuk di dalamnya melakukan vaksinasi, praktik injeksi yang aman, pengurangan dampak buruk, serta pengujian dan pengobatan.
Kampanye ini juga mengingatkan masyarakat dunia bahwa harus ada tindakan segera untuk memperluas akses, mengintegrasikan perawatan, dan mengakhiri hepatitis sebagai masalah kesehatan masyarakat pada tahun 2030.
