SITUASI politik yang mulai menghangat jelang gelaran Pilpres 2024, tidak membuat warga Muhammadiyah terusik. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti berpendapat, warga Persyarikatan sudah lebih dewasa dalam menyikapi situasi dan dinamika politik saat ini.

“Hampir setiap akhir pekan saya ke daerah-daerah bertemu langsung warga Persyarikatan di semua tingkatan dan lapisan. Alhamdulillah dakwah warga Muhammadiyah semakin bergairah,” kata dia, Ahad (5/10/2023).

Prof Mu’ti menjelaskan, warga Muhammadiyah di akar rumput terlihat biasa saja ketika berbicara terkait dinamika politik menuju Pilpres 2024. Sesuai sikap kelembagaan Muhammadiyah yang menitikberatkan pada komitmen politik kebangsaan, warga Muhammadiyah tetap menjaga persatuan dan kesatuan sebagai Bangsa Indonesia.

“Di tengah hiruk-pikuk politik, persatuan warga tidak terusik. Mereka menyikapi politik dengan dewasa dan terlihat biasa-biasa saja,” terangnya.

Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu menilai, aspirasi politik warga Persyarikatan terhadap Pilpres 2024 masih cukup cair. Menurut dia, dari ketiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres), yakni Prabowo-Gibran, Anies-Muhaimin, serta Ganjar-Mahfud memiliki pendukung-pendukung yang juga berasal dari warga Muhammadiyah.

“Aspirasi politik mereka untuk calon presiden dan wakil presiden nampaknya masih cair. Ketiga pasangan calon presiden-wakil presiden memiliki pendukung di Muhammadiyah,” ungkap Prof Mu’ti.

Kedewasaan bersikap serta kondusifnya situasi Muhammadiyah secara umum, menurut dia adalah sebagai bukti kearifan dan kebijaksanaan warga serta pimpinan Persyarikatan dalam melihat dinamika politik dan tidak partisan secara kelembagaan.

“Situasi internal cukup kondusif karena warga dan pimpinan bersikap arif,” jelas Prof Mu’ti. (*)

Reporter: Ubay

Editor: Aan Hariyanto